ART Diancam Akan Dihabisi, Reza Indragiri Beber Analisis Begini

ART Diancam Akan Dihabisi, Reza Indragiri Beber Analisis Begini
Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel mengomentari soal Anggota DPD RI Abdul Rachman Thaha diancam akan dihabisi. Ilustrasi Foto: Andika Kurniawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel mengomentari soal Anggota DPD RI Abdul Rachman Thaha (ART) mendapatkan ancaman dari orang tidak dikenal yang ingin menghabisi kariernya.

ART sebelumnya mengaku orang yang diminta untuk menghabisi karier dan dirinya itu ialah oknum polisi.

Terkait hal tersebut, Reza mengatakan dua hal yang menyebabkan polisi berperilaku brutal.

"Pertama, keleluasaan untuk menggunakan diskresi, kedua, kebiasaan lembaga mengabaikan misconduct (kesalahan) oleh personel," kata Reza Indragiri kepada JPNN.com, Minggu (7/8).

Reza menjelaskan apabila benar ada oknum polisi yang dilibatkan untuk menghabisi Abdul Rachman Thata, itu bisa disebut kejahatan terencana.

"Kombinasi antara penyalahgunaan kekuasaan dan brutalitas, dua bentuk police misconducts yang serius," ujar Reza.

"Ini juga bukan delik aduan. Artinya, polisi semestinya bekerja tanpa menunggu adanya laporan dari ART. Eksekutor, fasilitator, mastermind," sambungnya.

Reza menyebut persoalan makin serius jika ancaman tersebut ada karena berhubungan dengan kerja parlemen yang dijalankan ART.

Pakar psikologi forensik Reza Indragiri mengomentari soal Anggota DPD RI Abdul Rachman Thaha diancam akan dihabisi. Dia menduga ada kejahatan terencana.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News