ART Minta Pemindahan Kegiatan Bongkar Muat Peti Kemas dari Pelabuhan Luwuk Ditunda

jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPD RI Abdul Rachman Thaha (ART) meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menunda pemindahan aktivitas bongkar muat peti kemas dari Pelabuhan Luwuk ke Pelabuhan Tangkiang, Kabupaten Banggai.
Permintaan itu disampaikan Abdul Rachman merespons keluhan buruh yang tergabung dalam Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Teluk Lalong Pelabuhan Luwuk.
Koperasi TKBM mengeluhkan terbitnya surat Kantor Unit Pelabuhan Kelas II Luwuk (KUPP) tanggal 20 Juli 2023 perihal pemindahan kegiatan bongkar muat peti kemas dari Pelabuhan Luwuk ke Pelabuhan Tangkiang.
Senator yang beken disapa dengan inisial ART itu meminta pemerintah mencermati keluhan para buruh yang terancam mata pencahariannya.
"Jika pemerintah pusat tetap memaksakan pemindahan tersebut, sama saja mematikan mata pencaharian kaum buruh yang ada di Luwuk, apalagi di sekitar pelabuhan, tentunya harus disikapi segera," ujar ART melalui siaran pers, Kamis (10/8).
Senator asal Sulteng itu menjelaskan bahwa pihak TKBM menyinyalir adanya konspirasi dalam pemindahan kegiatan bongkar muat peti kemas dari Luwuk ke Pelabuhan Tangkiang.
Selain itu, pemindahan tersebut bakal merugikan buruh yang tergabung dalam koperasi TKBM Teluk Lalong hingga pelaku usaha mikro.
Pemindahan itu juga dinilai bakal memicu kenaikan harga bahan kebutuhan pokok bahkan berpotensi menimbulkan konflik sesama buruh.
Anggota DPD RI Abdul Rachman Thaha (ART) meminta pemindahan kegiatan bongkar muat peti kemas dari Pelabuhan Luwuk ke Pelabuhan Tangkiang ditunda.
- Sejak H-10 Lebaran, 352.019 Pemudik Tinggalkan Jawa menuju Sumatera
- KIM Indonesia Minta Temuan BPK Soal Dugaan Korupsi di Banggai Ditindaklanjuti
- KPK Didesak Usut Dugaan Korupsi Kepala Daerah dan 24 Camat Ini
- Laskar Merah Putih Ajak Masyarakat Dukung Kejagung Berantas Korupsi
- Apresiasi Program Mudik Gratis Kemenhub, Riko Lesiangi: Bukti Kepedulian Pemerintah
- Kejagung Lagi Digdaya, Potensial Dijadikan Musuh Bersama