ART Tanggapi Usulan Firli Bahuri Soal Presidential Threshold 0 Persen

jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPD RI Abdul Rachman Thaha menanggapi usulan Ketua KPK Firli Bahuri agar presidential threshold bisa nol persen.
Dia menilai Firli bisa memahami kerisauan yang dirasakan para anggota DPD RI soal ambang batas pencalonan presiden.
"Keberadaan sistem presidential threshold menciptakan kepastian terjadinya mahar politik," kata Rachman kepada JPNN.com, Selasa (14/12).
Dia menyebut mahar politik bisa bernilai hingga miliaran rupiah.
"Situasi demikian sama artinya dengan menciptakan prakondisi politik berbiaya supertinggi, dengan sumber-sumber pembiayaan yang sangat mungkin tidak wajar," tutur senator asal Sulawesi Tengah itu.
Dengan adanya kondisi seperti itu, Rachman meyakini KPK akan sibuk menghadapi tindak pidana korupsi yang bisa makin banyak.
"Ketimbang melihat pawai orang-orang masuk bui setelah pesta demokrasi, lebih baik dinolkan saja threshold itu," lanjut pria yang akrab disapa ART itu.
Rachman menegaskan ambang batas dalam pencalonan presiden berpotensi menimbulkan tindakan korupsi.
Anggota DPD RI Abdul Rachman Thaha menanggapi usulan Ketua KPK Firli Bahuri agar presidential threshold bisa nol persen.
- Rosan Ditunjuk Jadi CEO BPI Danantara, Berapa Kekayaannya?
- Usut Kasus Gratifikasi di DJP, KPK Periksa Sejumlah Bos Perusahaan
- Usut Kasus Korupsi Perkeretaapian, KPK Panggil Ibu Rumah Tangga hingga Pengusaha
- Usut Kasus Kredit PT BPR Bank Jepara Artha, KPK Periksa Sejumlah Saksi
- KPK Periksa Anggota DPRD hingga Kepala Sekolah di Bengkulu
- Penahanan Hasto Bukti KPK Tak Pandang Bulu