Artefak Diduga Peninggalan Majapahit Ditemukan di Lahan Warga
"Keberadaan artefak ini dimiliki bukan orang sembarangan. Keputren sendiri merupakan sebuah pemukiman Pleret yang digunakan para putri raja dan selirnya. Dengan temuan artefak berupa wadah-wadah air kemudian struktur ini bisa menjawab bahwa Keputren ini punya peran dan nilai penting serta bagian dari Keraton Pleret yang pernah ada pada abad 17," ujar dia.
Hery yang juga Peneliti Pusat Riset Arkeologi, Prasejarah dan Sejarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebut Tim Ekskavasi Situs Keputren mendapatkan temuan dua struktur, yaitu struktur pondasi dari sebuah tembok yang membujur dari timur ke barat dengan lebar kurang lebih 70 cm dan berbahan bata.
Kedua, adalah struktur yang diduga sebagai saluran air dengan orientasi utara-selatan.
"Pada struktur saluran air inilah ditemukan artefak fragmen kuno berupa wadah-wadah atau tempat air yang sudah tidak utuh. Wadah-wadah air ini sangat bervariasi, ada yang tertutup dan terbuka. Wadah air yang tertutup banyak ditemukan berupa pecahan dari kendi, kemudian wadah air terbuka dengan ukiran yang ditempel," ujar dia.
Hery mengaku pernah menemukan artefak fragmen dengan model ukiran tempel dan hiasan yang serupa pada saat dirinya melakukan penelitian di area Jawa Timur.
"Ukiran pada artefak fragmen yang ditemukan di Situs Keputren Pleret ini sama dengan ukiran dengan era Majapahit Kuno," kata dia.
Dengan demikian, keberadaan benda itu sudah ada dan dimanfaatkan oleh orang yang tidak sembarangan di Situs Keputren tersebut mengingat artefak wadah air yang dimiliki masyarakat pada umumnya polos tanpa ukiran.
Temuan artefak fragmen kuno itu selanjutnya di data dan diserahkan kepada Disbud DIY untuk dilakukan kegiatan pelestarian dan pengamanan serta disimpan di Museum Pleret.
Pemilik artefak fragmen gerabah yang diduga wadah air era Kerajaan Majapahit bukanlah orang sembarang.
- Targetkan Kemenangan, Sekjen PDIP Ingatkan Megawati Dinggembleng di Yogyakarta
- Hadir Konsolidasi PDIP di Yogya, Hasto: Pilkada Momentum Mengubah Peta Politik
- Ramai Keluhan Soal Miras, Sultan Minta Bupati dan Wali Kota Turun Tangan
- Dedi Budiono: Jangan Pernah Percaya Kalau Ada Orang yang Menjanjikan Diterima Sebagai CPNS
- Belangkon Merah
- 2 Hari TC di Yogyakarta, Persis Solo Fokus Benahi Ini!