Arteria Dahlan
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Beberapa waktu kemudian, berselang cukup lama, orang hampir melupakan insiden dengan Emil Salim. Tetiba Arteria muncul menjadi berita lagi setelah terlibat insiden dengan seorang perempuan ketika sedang keluar dari pesawat terbang di Bandara Halim Perdanakusuma.
Arteria yang terbang bersama ibundanya terlibat cekcok dengan penumpang perempuan yang mengaku sebagai kerabat jenderal berbintang. Sang perempuan terekam sedang berdebat dengan ibunda Arteria sambil mengarahkan telunjuk berkali-kali ke arah ibunda Arteria.
Berita menjadi viral. Ada netizen yang memperbandingkan cara tidak sopan perempuan itu terhadap ibunda Arteria dengan cara Arteria memperlakukan Emil Salim. Ada yang menyebut karma, ada yang menyebut kualat.
Arteria tidak tinggal diam. Dia mempergunakan jalur privilege-nya dengan mengusut perempuan yang mengaku kerabat jenderal berbintang. Dalam waktu singkat identitas perempuan itu terungkap. Perempuan itu kemudian dimunculkan dalam ritual untuk meminta maaf kepada ibunda Arteria sambil cipika-cipiki. Kali ini Arteria menang lagi.
Masih ada lagi. Arteria yang komisinya membidangi hukum mengatakan bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jangan melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap aparat penegak hukum, termasuk hakim, jaksa, dan polisi.
Pandangan ini memicu kontroversi. Banyak pihak yang menilai KPK di bawah Firli Bahuri sudah kehilangan taring dan taji, tetapi Arteria malah meminta KPK tidak meng-OTT aparat hukum.
KPK sendiri tidak mengindahkan pernyataan Arteria. Setidaknya hal itu terbukti dengan penangkapan hakim panitera dan pengacara di Surabaya, Kamis (20/1).
Penangkapan ini tidak ada hubungannya dengan usulan Arteria, tetapi publik bisa menyimpulkan bahwa pendapat Arteria tidak digubris oleh KPK.
Gas pol tanpa haluan ala Arteria Dahlan bisa membuat PDIP mengalami rem blong dan bisa masuk jurang
- Debat Pamungkas, Andika Singgung 3,37 Juta Rakyat Miskin di Jateng
- Hasto PDIP Sebut Kedekatan Anies dengan Pram-Doel Akibat Demokrasi yang Dikebiri
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Megawati Dengar Ada Institusi Negara Tak Netral Pas Pilkada, Sampai Pakai Intimidasi
- 7 Hari Jelang Pencoblosan Pilkada, Hasto: Banyak Kandidat dari PDIP Berasal dari Rakyat
- Soal Putusan MK, PDIP Tak Akan Diam Jika ASN hingga TNI-Polri Melanggar Netralitas