Arteria Memang Kelewatan, Anak Baru PDIP pun Ikut Mengkritik, Pedas!
jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Kapitra Ampera ikut mengomentari pernyataan Arteria Dahlan yang menyinggung penggunaan bahasa Sunda dalam sebuah rapat bersama DPR.
Meski terhitung pendatang baru di PDIP, Kapitra tidak segan mengkritik Arteria yang sudah 10 tahun lebih aktif sebagai kader partai pemenang pemilu tersebut.
Menurut Kapitra, pejabat publik tidak boleh menjadikan hal sensitif, seperti etnis dan agama sebagai objek pembicaraan politik.
"Seandainya kakimu terpeleset, kamu bisa mengembalikan keseimbangan tubuh seperti semula. Namun, jika lisanmu yang terpeleset, kamu tak akan bisa mengembalikan lagi kata-kata yang sudah kamu keluarkan," kata Kapitra saat dihubungi JPNN.com, Jumat (21/1).
Kapitra meminta Arteria mengedepankan berpikir sebelum berbicara sesuatu.
"Harus pikirkan dulu baru bicara, jangan bicara dulu baru memikir. Jangan latah begitu, latah bicara, latah emosi menunjukkan kemampuan bicara lalu masuk ke sekat-sekat yang haram disentuh," ujar Kapitra.
Kapitra mengatakan ulah Arteria itu bisa membawa dampak buruk bagi PDI Perjuangan.
"Dia hadir sebagai kader partai, ini berimbas pasti, perbuatan ini berimbas kepada partai politiknya sendiri," ujar pria yang baru bergabung dengan partai banteng moncong putih pada 2018 lalu itu.
Meski terhitung pendatang baru di PDIP, politikus satu ini tidak segan mengkritik Arteria yang sudah 10 tahun lebih aktif sebagai kader partai pemenang pemilu tersebut
- Prananda Prabowo dan Pramono Dampingi Megawati Mencoblos di Kebagusan
- Bu Mega Bakal Mencoblos di Kebagusan, Nomornya 201
- Deddy PDIP: Saya Tersinggung, Pak Prabowo Diperlakukan Seperti Itu di Solo
- Soal Penurunan Paket Bergambar Paslon, Ronny PDIP Minta Bawaslu Bergerak
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya
- Hasto PDIP: Bu Megawati Mencoblos di Kebagusan bareng Keluarga