Artidjo Alkostar Pernah Diancam Didor Penembak Misterius
Ucapan tersebut dibuktikan Artidjo lewat ketokan palu dalam setiap persidangan selanjutnya. Beberapa nama besar pernah merasakan bagaimana tegasnya Artidjo dalam memutus perkara. Khususnya perkara menyangkut kasus korupsi.
Mulai Artalyta Suryani, Irawady Joenoes, Urip Tri Gunawan, Gayus Tambunan, Lutfi Hasan Ishaaq, Angelina Sondakh, Anas Urbaningrum, Djoko Susilo, Akil Mochtar, sampai O.C. Kaligis.
Meski sering berhadapan dengan orang besar, Artidjo tidak pernah gentar. Tentu dia sadar dengan risiko atas sikap tersebut. Salah satunya ancaman dan gangguan. Pernah, kata dia, sebelum bertugas di MA, dia dikejar untuk dibunuh.
Itu terjadi di Dili, Timor Timur, pada 1992. ”Pernah mau dibunuh saya jam 12 malam. Tapi, Allah melindungi saya yang didatangi oleh ’ninja’ itu,” kenangnya.
Saat menjadi pembela dalam kasus pembunuhan misterius, sambung Artidjo, dirinya juga pernah diancam ditembak oleh penembak misterius. ”Tentu itu tidak saya hiraukan,” imbuhnya. (*/c10/ttg)
Artidjo Alkostar cerita pengalaman selama bertugas di MA, paling membekas saat menangani perkara Presiden Soeharto.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Bank Mandiri Taspen Bantu Kebutuhan Para Pensiunan Lewat 3 Pilar ini
- Persiapkan Masa Pensiun yang Aman untuk Karyawan, IFG Gelar Seminar & Talkshow
- Mulai Januari 2025, Pekerja Indonesia Pensiun di Usia 59 Tahun
- ASN PPPK Kompak Minta Disamakan dengan PNS, Ada Ketidakadilan
- Layanan Inklusif Taspen Menjangkau Peserta hingga Wilayah Terluar
- Taspen Raih 2 Award Bergengsi atas Inovasi Teknologi & Transformasi Digital