Artidjo Alkostar tak Mempan Godaan, Santet Salah Alamat
jpnn.com - Artidjo Alkostar yang resmi pensiun sebagai hakim agung di MA, cerita sudah kerap menerima ancaman, termasuk lewat ilmu hitam alias santet.
SAHRUL YUNIZAR, Jakarta
IMAM S. ARIZAL, Sumenep
Menurut pria yang pernah menempuh pendidikan di Amerika Serikat (AS) tersebut, latar belakang sebagai anak dari ayah dan ibu asal Madura membuatya tidak pernah takut. ”Darah Madura saya tidak memungkinkan untuk menjadi takut sama orang,” kata dia santai.
Karena itu, dengan tegas Artidjo menyampaikan bahwa setiap ancaman yang diarahkan kepada dirinya adalah perbuatan salah alamat. Termasuk ancaman lewat guna-guna ilmu hitam. Santet. ”Jadi, kalau orang akan menyantet saya, itu salah alamat juga,” tegasnya.
Sebab, hal semacam itu tidak akan memengaruhi cara kerja dirinya. Baik ketika masih aktif sebagai advokat maupun saat bertugas menjadi hakim agung. Bahkan, sejumlah godaan yang datang kepada dia juga tidak mempan. Jangankan berbentuk materi seperti cek kosong, penghargaan pun ditolak Artidjo.
Dia mengakui, almamaternya, Universitas Islam Indonesia, pernah ditolaknya saat berniat memberikan penghargaan. Begitu pula salah satu universitas di Jakarta. ”Saya tolak juga,” tandasnya.
Menurut Artidjo, hakim harus bebas dari harapan yang berpotensi memengaruhi independensi. ”Jadi, kalau hakim itu bermimpi saja mendapat hadiah ndak boleh,” ucapnya.
Artidjo Alkostar resmi pensiun sebagai hakim agung MA, darah Madura menyebabkan dirinya tidak pernah takut menghadapi ancaman, termasuk santet.
- Bank Mandiri Taspen Bantu Kebutuhan Para Pensiunan Lewat 3 Pilar ini
- Persiapkan Masa Pensiun yang Aman untuk Karyawan, IFG Gelar Seminar & Talkshow
- Mulai Januari 2025, Pekerja Indonesia Pensiun di Usia 59 Tahun
- ASN PPPK Kompak Minta Disamakan dengan PNS, Ada Ketidakadilan
- Layanan Inklusif Taspen Menjangkau Peserta hingga Wilayah Terluar
- Taspen Raih 2 Award Bergengsi atas Inovasi Teknologi & Transformasi Digital