Artidjo Alkostar tak Mempan Godaan, Santet Salah Alamat

Kemarin sore Jawa Pos Radar Madura menyambangi Madurama Cafe di Sumenep. Sayang tutup. Pengelolanya, Adi Sultan, keponakan Artidjo, tengah pergi ke Situbondo dan tak bisa dihubungi.
Ahmad Rafli, anak Adi dan terhitung cucu Artidjo, mengaku jarang bertemu sang kakek. Karena itu, dia tidak berani ketika diminta menggambarkan sosok sang kakek.
”Kalau gambaran ringkasnya, Pak Artidjo itu orangnya tegas, privasinya tinggi untuk orang yang belum kenal dekat. Tapi, beliau juga sangat sederhana,” katanya.
Artidjo pun berharap, selepas dirinya dari MA, ada pengganti yang lebih baik. ”Saya yakin itu bisa terwujud.”
Tapi, dalam buku Titisan Keikhlasan, Berkhidmat untuk Keadilan, Wakil Ketua KPK Laode M. Syarif pun menyampaikan tidak akan mudah mencari sosok seperti Artidjo.
Ketika ditemui langsung di kantornya kemarin, pejabat yang akrab dipanggil Laode itu mengakui bahwa dirinya sudah kenal Artidjo sebelum terpilih sebagai pimpinan KPK. ”Saya pikir Pak Artidjo itu adalah salah satu hakim agung yang berusaha mengembalikan marwah Mahkamah Agung,” ujarnya.
BACA JUGA: Artidjo Alkostar Pernah Diancam Didor Penembak Misterius
Menurut dia, Artidjo juga punya banyak sumbangsih untuk urusan pemberantasan korupsi. Dia mengenal Artidjo sebagai hakim yang tegas melawan koruptor.
Artidjo Alkostar resmi pensiun sebagai hakim agung MA, darah Madura menyebabkan dirinya tidak pernah takut menghadapi ancaman, termasuk santet.
- Berpedoman Pada Prinsip 5T, TASPEN Pastikan Pembayaran THR 2025 Bakal Tepat Waktu
- Beri Layanan Terbaik, ASABRI Kunjungi Penerima Pensiunan
- Eks Hakim Agung Nilai Jaksa Sudah Terbukti Bisa Menangani Perkara Sendiri
- Gelar RUPS, Asabri Berkomitmen Tingkatkan Layanan Berkualitas & Digitalisasi
- Zarof Ricar Ungkap Reaksi Hakim MA Soesilo saat Ditanya Perkara Ronald Tannur
- Eks Pejabat MA Zarof Ricar Didakwa Terima Suap Rp 915 M dan 51 Kg Emas, Ya Ampun!