Artis menjadi Politikus atau Artis vs Politikus?
Jumat, 08 Februari 2013 – 18:48 WIB

Artis menjadi Politikus atau Artis vs Politikus?
Untuk melambungkan ketenaran di dunia hiburan yang sangat kompetitif, seorang artis harus terlihat lebih menonjol dari bagiannya.
Tidak hanya bermodalkan penampilan bagus saja, namun artis harus menjadi jauh lebih dari itu: lebih dramatis, lebih khas dan seringnya lebih melampaui batas. Singkatnya, ini persoalan bagaimana memiliki kepribadian dan “membiarkan semuanya benar-benar dinilai masyarakat.” Boleh dibilang dunia kita saat ini bukan lagi dunia yang menjemukan dimana segala keistimewaan dan keeksentrikan disukai. Sebagai seorang entertain, semangat, individualitas dan bakat adalah yang paling dihargai.
Di sisi yang sama, saat strategi politik menyurvei pengaruh media sosial kepada figur-figur seperti mereka, tidak ada salahnya bertanya berapa banyak ‘follower’ dan ‘teman-teman’ yang mengikuti mereka karena didorong oleh rasa respek dan bukan rasa ingin tahu yang berlebihan atau faktor ketenaran artis tersebut saja.
Namun tentu saja, politik juga memuat kepribadian-kepribadian yang bervariasi. Ruhut Sitompul dan Bambang Soesatyo tiba-tiba menghampiri pikiran saya. Tetapi dalam politik, khususnya di sebuah partai, kepribadian-kepribadian tersebut harus bisa bekerja sama untuk kebaikan yang lebih besar sebuah partai: koordinasi dan pendapat kolektif adalah sangat penting.