ArtJog 13

ArtJog 13
ArtJog 13

Dia menciptakan komedi putar berukuran tinggi tiga puluh kaki dengan ratusan komponen yang bergerak, berderit dan berputar pelan sepanjang malam.

Spektakuler dan memukau, komedi putar diciptakan dengan tema “Finding Lunang” (bahasa Jawa “gelombang”), figur mitos yang melambangkan kepulauan dan bermacam-macam tokoh dari pedagang, para ahli dan petualang yang telah menaklukkan lautan.

Ketika masuk ke Taman Budaya, pameran dibuka dengan panorama luar biasa karya Entang Wiharso yang menyuguhkan tokoh-tokoh Jawa berada di tiga gundukan tanah yang terpisah dengan terbalik.

Anak-anak muda pasti bisa dengan cepat menangkap tema.

Ini ibaratnya pengimajinasian kembali yang luar biasa dari lukisan “Raft of the Medusa” karya seniman Gericaults dengan menempatkan figur Indonesia menggantikan figur Perancis.

Nama baru yang muncul lainnya adalah Dwi Satya “Acong”. Karyanya di atas kanvas yang mengikuti gaya seniman Anselm Kiefer bergolak, langit berawan sangat indah dan penuh ekspresi. Sebuah lukisan yang membuat anda tidak beranjak untuk berhenti dan menatapnya.

Salah satu orang Yogyakarta kelahiran Belanda, Mella Jaarsma menghasilkan salah satu karyanya yang paling cantik – video seorang pria yang mengenakan rok yang terbuat dari lanskap-lanksap kecil yang berwarna terang.

Berpakaian dengan model potongan di pinggang seperti “whirling dervish” (tarian Sufi yang berputar-putar), lelaki di dalam video menari di menara tinggi di atas garis pantai sebelum akhirnya berhenti karena kelelahan. Saya tidak mengerti tapi gerakan mengulang-ulang itu benar-benar memikat saya, dan saya membelinya.

JAKARTA itu mendominasi Indonesia, seperti halnya Manila dan Bangkok yang juga mengontrol negaranya masing-masing. Dalam perkara bisnis, politik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News