Arumi Bachsin Khawatir Melihat Pola Hidup Generasi Muda, Ada Bahaya Stunting
jpnn.com, JAKARTA - Masalah gizi makin kompleks. Salah satu penyebabnya adalah minimnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya asupan makanan bergizi, sehingga pertumbuhan kognitif dan fisik anak terganggu.
Hal tersebut diungkap Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Timur Arumi Bachsin Emil Dardak dalam seminar nasional bertajuk "Aku, Kamu, Kita Generasi Sadar Gizi" baru-baru ini.
Arumi menyampaikan pentingnya generasi muda memproteksi diri sejak usia remaja. Ini terutama untuk remaja putri yang akan jadi Ibu di masa depan.
“Penting menyiapkan diri sejak dini agar keturunannya bisa bebas stunting,” ungkap Arumi dalam seminar besutan Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) dengan BEM Universitas Airlangga ini.
Diketahui, prevalensi stunting di Jawa Timur saat ini mencapai 23,5% dari total penduduk.
Nah, untuk mencapai target nasional di tahun 2045 sebesar 14% perlu kerja ekstra dan bersinergi dengan banyak pihak.
“Kami di PKK tidak bisa bekerja sendiri, harus bersinergi dengan banyak pihak terkait,” ujar Arumi.
Lebih lanjut istri wakil gubernur Jawa Timur tersebut memaparkan bahwa saat ini generasi muda memiliki pola hidup yang kurang baik. Kondisi tersebut dikhawatirkan akan berdampak pada kehidupan jangka panjang nantinya.
Arumi Bachsin mengungkapkan kekhawatirannya melihat pola hidup generasi muda. Ada bahaya stunting.
- Founder Komunitas Literasi Digital Nusantara Ajak Generasi Muda Terus Berinovasi
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Resmikan Bale Karesmen
- Mendagri Tito Ungkap Ada Program Stunting Anggarannya Rp 10 M, tetapi Sampai ke Rakyat Rp 2 M
- Salurkan 32.000 Telur untuk Ratusan Anak Terindikasi Stunting
- Lepas Pawai Taaruf Festival Assyabaab XIV, Nurdin: Contoh Peran Nyata Generasi Muda
- Epson Indonesia-IKJ Dorong Kreativitas Generasi Muda dengan Teknologi Cetak di SPOTLIGHT 2024