Arus Eril

Oleh: Dahlan Iskan

Arus Eril
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Banyak titik di sepanjang sungai Aare itu yang biasa dipakai ''turun'' ke sungai. Yang paling populer memang yang di Tierpark itu. Inilah bagian sungai yang paling dekat dengan pusatnya pusat kota. Yakni bagian kota yang paling bersejarah di Bern.

Tidak jauh dari tempat Eril masuk ke sungai ada jembatan kecil. Bukan jembatan utama. Banyak orang hanya berjalan kaki menyeberangi jembatan ini. Dari Bern sisi sini ke Bern sisi ''sono''. Sambil menikmati indahnya sungai Aare di bawah jembatan.

Jembatan-jembatan besar yang menghubungkan dua sisi kota Bern dibangun lebih ke bagian utara kota. Ada sembilan jembatan besar yang melintas di atas Aare di dalam kota Bern. Jembatan-jembatan itu sangat sibuk oleh lalu-lintas. Bising. Itulah kendaraan antar kota dan antar negara di Eropa.

Sedang di bagian sekitar Tierpark-nya Eril ini ketenangan Bern tidak terganggu oleh hiruk pikuk semua itu. Kanan kiri sungai penuh dengan taman. Bahkan ada kebun binatangnya –dengan 3.000-an koleksi.

Di taman-taman di pinggir sungai Aare ini sering terlihat wisatawan menggelar lesehan. Duduk-duduk di situ. Melamun. Telentang di situ. Berjemur. Terutama di musim hangat seperti sekarang ini.

Di taman-taman pinggir sungai itulah beberapa papan besi dipasang. Isinya pengumuman. Ditulis dalam lima bahasa –tidak ada Jepang, Mandarin, dan Indonesia. Bunyinya: baca sendiri. Terutama bahasa yang paling atas itu (lihat foto).

Eril memenuhi syarat papan pengumuman itu. Ia muda. Perenang. Pinter. Sudah punya pacar –pasti tidak mau pacarnya kehilangan dirinya. Dan cuaca baik-baik saja. Sangat baik. Sejuk. Cerah. Indah.

Di sepanjang pinggir sungai Aare juga tersedia pelampung. Banyak. Gratis. Tinggal mengembalikan ke tempatnya kalau sudah selesai dipakai.

Maka wajar kalau setibanya di Bern, Eril ingin segera berenang. Di ibu kota Swiss itu kolam renang paling besar adalah di sungai Aare.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News