Arus Eril

Oleh: Dahlan Iskan

Arus Eril
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Saya minta maaf. Saya gagal mendapat keterangan ini: apakah Eril masuk ke air Aare lewat pinggir sungai –ada tangga untuk masuk ke air– atau terjun dari jembatan di Tierpark yang sering dipakai jalan-jalan itu. Tidak ada larangan terjun dari jembatan itu. Beberapa perenang melakukannya.

Keterangan detail peristiwa ini memang sangat terbatas. Keluarga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memang sangat berduka. Tidak banyak bicara soal peristiwa. RK memang sempat menulis agak panjang di medsos. Namun, lebih banyak berisi sikap batinnya atas kehilangan anak sulungnya itu.

Hanya sedikit pernah disinggung di medsos RK: bahwa pagi itu Eril sempat melemparkan pelampung kepada adiknya. Hanya itu.

Siapa yang duluan masuk ke air belum terungkap. Apakah Eril langsung menyelam belum tahu. Apakah perbedaan suhu badannya yang masih lelah, dengan air yang masih dingin jadi penyebabnya, tidak tahu.

Kesedihan keluarga RK tentu sangat dalam. Apalagi tidak segera ada kepastian di mana Eril. Kalau menyelam kok lama. Kalau tenggelam kok mustahil. Yang jelas Eril tidak segera muncul dari dalam air. Pun sampai sore harinya. Sampai besoknya. Lusa. Lusanya lagi. Seminggu kemudian. Pun sampai Eril dinyatakan sudah meninggal tanpa tahu kebenarannya.

Sang ayah akhirnya merelakannya. Demikian juga Sang ibu. Dan seluruh keluarga. Mereka pun pulang ke Indonesia dengan begitu duka.

Saya masih di pedalaman Kaltim ketika berita duka itu sampai ke publik. Saya pun bikin janji untuk bertemu RK. Mestinya Jumat kemarin. Dengan komitmen hanya untuk ikut berduka. Tidak sedikit pun menyinggung soal peristiwa. Alasannya: RK masih sering menangis kalau bercerita soal itu.

Ya sudah. Saya pun ke Jakarta untuk menuju Bandung. Ternyata RK harus berangkat ke Swiss lagi. Ada berita dari sana: sesosok mayat ditemukan mengapung di bendungan Marzili Freibad. Di bendungan tua itu. Hampir pasti itu anak RK. Namun, harus dipastikan secara ilmiah apakah itu Eril.

Maka wajar kalau setibanya di Bern, Eril ingin segera berenang. Di ibu kota Swiss itu kolam renang paling besar adalah di sungai Aare.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News