Arus Eril

Oleh: Dahlan Iskan

Arus Eril
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Kedatangan RK ke sana untuk pencocokan DNA. Sekalian mengurus kepulangan jenazah. Yang diperkirakan tiba di Bandung hari ini. Atau besok pagi.

Eril adalah simbol perjuangan hidup rumah tangga RK. Begitu lulus teknik arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB), RK mencari beasiswa khusus. Yakni yang bisa kuliah S-2 sekaligus bisa magang di kantor arsitek terkemuka.

Ia dapatkan beasiswa itu. Di Amerika. Sekaligus bisa magang. Tujuan magang itu dua: cari pengalaman langsung dan mendapatkan gaji.

Eril lahir di New York ketika RK dalam status magang itu. Namun, kantor magangnya lagi mengurangi tenaga kerja. RK terkena ''PHK'' justru ketika istrinya akan melahirkan Eril.

Di Amerika, RK mendalami perencanaan kota. Ia lantas bekerja di perusahaan arsitek di Hong Kong. Saat itulah RK sering ke Tiongkok. Ia ikut merancang banyak proyek di berbagai kota di Tiongkok.

RK punya karya arsitektur sangat banyak. Sering juga memenangkan penghargaan. Arsitektur masjid-masjid yang ia rancang sangat kontemporer. Saya juga sempat mendapat jasanya: ia merancang hotel bintang lima milik BUMN di Nusa Dua, Bali. Bagus sekali. Hotel Inaya.

RK tidak hanya merancang untuk orang lain. Rumahnya sendiri, di Bandung, menjadi icon kota itu. "Rumah Botol" ujar orang Bandung. Pagar rumah itu terbuat dari ribuan botol kaca.

Eril memilih tinggal di rumah itu ketika orang tua mereka pindah ke rumah dinas gubernur Jabar. Eril ingin mandiri. Ia punya usaha kecil-kecilan. Salah satunya: menyewakan mobil VW untuk pengantin. Kadang ia sendiri yang menjadi sopirnya.

Maka wajar kalau setibanya di Bern, Eril ingin segera berenang. Di ibu kota Swiss itu kolam renang paling besar adalah di sungai Aare.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News