Arus Kuat

Oleh: Dahlan Iskan

Arus Kuat
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Namanya: Murtaqi Syamsuddin. Dia lulusan elektro Universitas Indonesia. Sepanjang kariernya dihabiskan di PLN –terakhir sebagai direktur di sana.

Murtaqi sudah biasa menyelam di Nusa Lembongan. Laut dalam di situ, katanya, arusnya kuat. Mirip dengan laut di Alor dan Labuan Bajo.

"Di situ kita bisa melihat barisan ikan barakuda. Indah sekali," ujar Murtaqi.

Dia sudah sering menyelam tidak hanya di Nusa Lembongan. Juga di Alor dan Labuan Bajo. Sampai sekarang.

Pascapensiun dari PLN pun masih terus menyelam, apalagi, di hari Kamis seperti hari ini. Dua hari setelah bulan purnama. Arusnya luar biasa kuat.

Penyelam harus membawa ''jangkar'' bertali. Ditanam di dasar laut. Tali diikatkan di badan. Dengan jangkar bisa bertahan dalam posisi digelontor arus kuat.

Ikan hiu martil pun suka di arus seperti itu. Murtaqi menikmati pemandangan hiu seperti itu. Bahagia.

Di lokasi lain tentu juga ada arusnya, tetapi tidak sekuat di Nusa Lembongan Atau Alor. Atau "castle rock" Labuan Bajo.

Saya pun tahu mengapa si Jerman dan para bule itu berdatangan ke Nusa Lembongan. Lebih mudah dijangkau. Dekat Bali. Sekalian ke Bali.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News