Arus Modal Asing Bakal Kembali Masuk
Senin, 22 Juli 2013 – 07:17 WIB
Indonesia hanya kalah oleh Filipina dengan pertumbuhan 13,3 persen ytd dan bursa AS yang tumbuh 19,7 persen ytd. Sebaliknya, pertumbuhan bursa Indonesia jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan bursa Thailand yang tumbuh 4 persen dan India sebesar 2,1 persen. Bahkan, lebih tinggi daripada Malaysia yang hanya tumbuh 6,2 persen.
Namun sebaliknya, Senior Research PT HDX Capital Yuganur Wijanarko memaparkan, depresiasi rupiah ke posisi Rp 10.190 per USD serta proyeksi 12 bulan ke depan bakal bergerak di kisaran Rp 10.475 per USD akan memicu aksi jual.
"Kalau depresiasi masih berlanjut, pelaku pasar bakal cenderung melakukan aksi jual dan IHSG akan turun ke level 4.636"4.475. Karena itu, investor diharapkan melakukan trading dengan hati-hati dan memberlakukan disiplin cut loss," tandasnya. (gal/c11/sof)
HENGKANGNYA modal asing membuat rupiah terus tertekan. Banyak investor asing yang kembali mengoleksi instrumen berdenominasi mata uang paling dipercaya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru