Arus Peti Kemas di Tanjung Perak Meningkat 2 Kali Lipat
jpnn.com, SURABAYA - Penetapan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, sebagai pelabuhan transhipment peti kemas domestik pada Januari lalu berdampak positif.
Arus peti kemas terus meningkat. Direktur Utama Pelindo III Doso Agung menyatakan, jumlah peti kemas pada semester I 2019 tercatat naik dua kali lipat jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Hingga Juni 2019, terdapat 35.550 boks peti kemas di Pelabuhan Tanjung Perak.
BACA JUGA: Diadang Uni Eropa, Indonesia Bidik India Jadi Pasar Baru Ekspor CPO
”Pada semester I tahun lalu, tercatat 16.310 boks peti kemas di Tanjung Perak, kemudian tahun ini melonjak hingga 218 persen year-on-year (YoY),” ucapnya, Minggu (4/8).
Peningkatan tertinggi terjadi di Terminal Berlian. Doso menyatakan, peningkatan peti kemas di terminal itu mencapai 227 persen.
Terminal yang dioperasikan BJTI Port tersebut mencatat jumlah peti kemas hingga Juni sebesar 22.349 boks.
Di sisi lain, jumlah peti kemas domestik di Terminal Peti Kemas Surabaya (TPS) dan Terminal Teluk Lamong (TTL) juga meningkat.
Penetapan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, sebagai pelabuhan transhipment peti kemas domestik pada Januari lalu berdampak positif.
- Bea Cukai Tingkatkan Kompetensi dan Kepatuhan Perusahaan AEO
- Bea Cukai Resmikan Pemberlakuan 10 Alat Pemindai Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok
- Layanan NLE Mampu Dorong Peningkatan Efisiensi Ekosistem Logistik Nasional
- Update Kontainer Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Perak, Alhamdulillah
- Bea Cukai Rilis Kontainer Impor di Pelabuhan Tanjung Perak
- Kemenperin Ungkap Penyebab Menumpuknya Kontainer di 2 Pelabuhan Besar Ini