Ary Ginanjar, Bangun Musala Tertinggi
Rabu, 30 November 2011 – 09:29 WIB
MIMPI Ary Ginanjar Agustian akhirnya menjadi kenyataan. Pada Minggu (27/11) atau tepat 1 Muharram 1433 H, lembaga yang dipimpinnya ESQ Leadership Center dan Forum Komunikasi Alumni ESQ meresmikan beroperasinya Menara 165 di kawasan Jakarta Selatan. Gedung tersebut merupakan impian lama Ary.
Ada yang istimewa pada bangunan seluas 57.000 meterpersegi dan 25 lantai tersebut. Selain di puncak gedung ada tulisan Allah dengan menjadi ikon gedung, ada musala seluas 565 meterpersegi di lantai paling atas. "Musala tersebut akan menjadi tempat ibadah tertinggi di Jakarta," kata Ary.
Dia menuturkan, Menara 165 dimiliki oleh ribuan alumni ESQ, pemegang saham terbesarnya adalah Yayasan Wakaf Bangun Nurani Bangsa, penyelenggara kegiatan peduli dhuafa. "Nantinya ada satu lantai di Menara 165 ini yang diperuntukkan bagi kaum dhuafa," ujar Ary. Sebab itu, selain simbol bangkitnya moral bangsa, gedung ini menjadi bukti kepedulian pada kaum miskin dan dhuafa.
Menurut dia, pembangunan Menara 165 merupakan suatu perwujudan cita-cita alumni ESQ untuk lahirnya era kebangkitan moral dan karakter bangsa. "Ini akan menjadi tonggak bangkitnya peradaban bangsa yang menjunjung tinggi tujuh budi utama sesuai misi Indonesia Emas 2020 ," ujar Ary. Tujuh budi utama itu adalah jujur, tanggung jawab, visioner, disiplin, kerja sama, adil, dan peduli.(ken/agm)
MIMPI Ary Ginanjar Agustian akhirnya menjadi kenyataan. Pada Minggu (27/11) atau tepat 1 Muharram 1433 H, lembaga yang dipimpinnya ESQ Leadership
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- CPNS 2024: 5 Formasi di Daerah Ini Tak Terisi, 803 Pelamar Dinyatakan TMS
- Santri dan Pesantren Inspiratif Nasional 2024 Akan Menerima Penghargaan
- Deputi Isnanta Berharap Peserta Program Talenta Muda 2024 Jadi Role Model Kepemimpinan di Daerahnya
- Diaspora Indonesia di Eropa Berharap Pilkada Serentak 2024 Berlangsung Tanpa Cawe-Cawe Kekuasaan
- Ritual Sakral Ajun Arah Ditampilkan di Festival Lek Nagroi, Bentuk Pelestarian Tradisi
- ISESS: Kapolri Harus Tegur Kapolda Sulsel Terkait Dugaan Intimidasi Wartawan