Aryanthi Baramuli, Delapan Tahun Bertahan dari Kanker di Komunitas Penderita Kanker
Ikut Poco-Poco, Mual karena Kemoterapi pun Hilang
Minggu, 03 April 2011 – 08:08 WIB
Di bagian belakang rumah, beberapa orang sedang serius mempelajari naskah operet. Sebagian yang lain duduk berkelompok di sofa dan asyik mengobrol. Ada juga yang mengerumuni meja yang penuh makanan lokal, mulai empek-empek hingga sate.
"Coba lihat, nggak kelihatan kalau yang lagi poco-poco atau latihan operet itu hampir semua para survivor kanker ya?" ujar Aryanthi mulai membuka percakapan.
Survivor kanker adalah sebutan bagi mereka yang sudah divonis kanker tapi tetap bersemangat menjalani hidup. Mereka adalah para anggota Cancer Information and Support Center (CISC). Yakni, lembaga nirlaba yang didirikan Aryanthi bersama sejumlah rekannya sesama survivor kanker pada 30 April 2003.
Aryanthi mengungkapkan, beberapa orang yang datang di rumahnya itu bahkan sedang menjalani kemoterapi. Biasanya efeknya adalah merasa mual. "Bayangin, ini malah bisa nari-nari begitu. Biasanya mual. Tapi, mereka justru senang bisa datang," kata ibu dua anak tersebut.
Ketika divonis dokter terkena kanker payudara grade tiga, Aryanthi Baramuli Putri shock. Dia pun berobat. Setelah merasa sembuh, perempuan 46 tahun
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala