Aryanthi Baramuli, Delapan Tahun Bertahan dari Kanker di Komunitas Penderita Kanker
Ikut Poco-Poco, Mual karena Kemoterapi pun Hilang
Minggu, 03 April 2011 – 08:08 WIB
Para anggota CISC itu tengah berlatih untuk ikut mengisi acara ulang tahun ke-34 Yayasan Kanker Indonesia pada 17 April mendatang. Dua minggu kemudian, mereka kembali tampil untuk peringatan ulang tahun ke-8 CISC.
Aryanthi terdeteksi menderita kanker payudara di bagian sebelah kiri sekitar awal 2002. Dokter menyebut kanker yang diderita putri mantan Ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA) almarhum Ahmad Arnold (A.A.) Baramuli tersebut tergolong grade tiga. "Waktu itu saya divonis 50 persen. Artinya, diobatin mungkin sembuh, mungkin juga nggak," jelasnya.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Sulawesi Utara dua periode, 2004-2009 dan 2009-2014, tersebut sempat shock dan tak percaya ketika divonis kanker. Aryanthi merasa telah menjalani pola hidup sehat. Bahkan sepanjang hidupnya tak pernah mengalami kelebihan berat badan, apalagi overkolesterol.
"Saya ini olahragawan, atlet karate dan hoki. Sampai sekarang rutin fitnes. Awalnya sempat heran kok bisa kena kanker," ujar perempuan kelahiran Jakarta, 18 Oktober 1964, itu.
Ketika divonis dokter terkena kanker payudara grade tiga, Aryanthi Baramuli Putri shock. Dia pun berobat. Setelah merasa sembuh, perempuan 46 tahun
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala