AS akan 'Pragmatis untuk Isu Iklim'
Jumat, 03 April 2009 – 09:29 WIB
"Bukan soal target waktunya pada 2020 yang penting - yang jadi masalah adalah apakah sains (hingga masa itu) dapat mengatasi masalah emisi secara kumulatif," katanya.
"Presiden juga sudah mengumumkan rencananya untuk dapat mencapai 80 persen pengurangan (emisi) menjelang 2050," tambahnya.
"Jelas, bahwa semakin sedikit yang kita lakukan dalam jangka pendek, maka akan semakin banyak yang perlu kita harus perbuat dalam jangka panjang. Namun, jika kita memasang target yang tak mungkin dicapai secara teknis, atau kita tak bisa mencapainya secara politis, maka kita akan berada pada posisi yang sama saja denga sekarang, saat di mana dunia memandang kepada kita dan kita berada di luar kelompok," jelas Pershing pula.
"Kami (AS) ingin berada di dalam kelompok, ingin menjadi pragmatis. Kami ingin berpatokan pada kemampuan sains. Dan (memang) ada satu celah jendela kecil di sana. Kami berharap menemukannya," tukasnya.
BONN - Amerika Serikat (AS) harus menyeimbangkan antara (kemampuan) sains, dengan apa yang secara politis dan teknologi dapat dicapai, dalam isu
BERITA TERKAIT
- 13 Orang Tewas dalam Kecelakaan Kapal di India Bagian Barat
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya
- Hmmm... Puluhan Warga Yahudi Israel Mau Jadi Mata-Mata Iran
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?