AS Akhiri Shutdown, Pasar Keuangan bergairah

AS Akhiri Shutdown, Pasar Keuangan bergairah
AS Akhiri Shutdown, Pasar Keuangan bergairah

Begitu juga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) naik 26,669 poin (0,594 persen) ke level 4.518,930 dan LQ45 naik 4,64 poin (0,61 persen) ke level 761,92. Namun bursa saham lain di Asia tidak seluruhnya mengikuti kenaikan. Indeks Komposit Shanghai turun 4,53 poin (0,21 persen) ke level 2.188,54. Indeks Hang Seng turun 133,45 poin (0,57 persen) ke level 23.094,88. Indeks Nikkei 225 naik 119,37 poin (0,83 persen) ke level 14.586,51. Indeks Straits Times naik 12,51 poin (0,39 persen) ke level 3.186,54.

Direktur Utama BEI, Ito Warsito, mengatakan kenaikan plafon anggaran utang AS memang memberikan ruang baru untuk bernafas. "Tapi pertanyaannya adalah berapa lama untuk bertahan. Yang penting lagi kapan shutdown dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) AS disetujui kongres. Itu kan untuk 1 Oktober sampai 31 Desember 2013 seingat saya," ungkapnya usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BEI di Pacific Place, Jakarta, kemarin.

Investor, kata Ito, akan tetap memberi perhatian terhadap perkembangan tersebut. Sementara dari pasar modal Indonesia hal yang harus dilakukan sebagai langkah antisipasi agar tetap kokoh atas segala kemungkinan terjadi di negeri pimpinan Obama itu adalah membangun pertahanan diri sekuatnya. "Antara lain bagaimana menarik investor global untuk mau berinvestasi di Indonesia, bagaimana jaga investasi di Indonesia tetap tumbuh dan jaga kepercayaan global," ujarnya.

Ito menilai kondisi di AS saat ini belum signifikan dampaknya terhadap pasar Indonesia secara langsung. Sehingga mekanisme yang dimiliki Indonesia yaitu protocol management crisis belum perlu untuk digunakan karena belum ada kejadian yang memicu keharusan penggunaan mekanisme itu.

Pengamat pasar modal, Leo Herlambang, mengatakan kesepakatan peningkatan plafon utang di AS memberikan gambaran bahwa sudah ada kesepahaman antara Partai Demokrat dengan Partai Republik. "Sehingga muncul lagi kepastian bisnis di sana. Jadi yang tadinya mau keluar dari sana sekarang justru balik lagi dan malah yang di pasar kita keluar, kembali ke sana," paparnya.

Pada perdagangan di IHSG kemarin, transaksi investor asing memang tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 409,7 miliar. "Tapi momen seperti ini tidak akan berlangsung lama. Orang sebenarnya hanya melihat perkembangan di AS itu sebenarnya bagaimana. Tapi dengan deal itu artinya antara Demokrat dengan Republik dalam kondisi aman," terusnya.

Namun, bursa saham AS dalam perdangan tadi malam kembali dibuka ke zona merah. Indeks Dow Jones sempat tergerus hampir satu persen walaupun kembali sedikit menguat. Begitu juga S&P500. Hanya Nasdaq saja yang sanggup kembali ke zona hijau dengan cepat.

"Menurut saya itu penurunan wajar, bukan karena ada sentiment negative. Market kan istilahnya sudah terdiskon di sana. Maka terjadi sale on news kalau istilahnya begitu. Ketika takut kita beli, ketika muncul beritanya tinggal jual. Karena sebenarnya investor berkeyakinan persoalan AS akan selesai. Hanya tinggal tunggu berita penyelesaiannya saja," ulasnya.

JAKARTA - Kesepakatan Kongres AS untuk membuka kembali layanan pemerintahan dari shutdown, membawa angin segar bagi pasar keuangan tanah air. Bank

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News