AS-Australia Kerja Sama Tandingi Tawaran China di Papua Nugini

AS-Australia Kerja Sama Tandingi Tawaran China di Papua Nugini
AS-Australia Kerja Sama Tandingi Tawaran China di Papua Nugini

"Akhirnya itu semua terserah kepada Pemerintah Papua Nugini, Tapi idenya adalah untuk memberi alternatif."

"Ini bukan untuk mengatakan jangan berbisnis dengan China. Penawaran China sudah disampaikan. Terserah kami untuk bersaing."

AS dan Australia sama-sama terkesima dengan peningkatan investasi infrastruktur China di kawasan itu, menuduh Beijing mendorong korupsi dan membebani negara-negara kecil dengan utang yang tidak berkelanjutan.

Pada bulan Mei, AS, Australia dan Jepang mengumumkan kemitraan trilateral untuk "investasi infrastruktur di Indo-Pasifik".

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mengatakan pada saat itu bahwa Amerika Serikat akan menghabiskan lebih dari $ 100 juta (atau setara Rp 1, 39 triliun)) untuk proyek-proyek infrastruktur di seluruh kawasan tersebut.

AS-Australia Kerja Sama Tandingi Tawaran China di Papua Nugini Photo: Institut Lowy mengolah data tentang jumlah aliran bantuan ke wilayah Pasifik dari seluruh dunia. (Lowy Institute)

Iming-iming menarik

Beberapa pulau di Pasifik dan negara-negara Asia Tenggara telah mengeluhkan bahwa mencari pendanaan infrastruktur dari Amerika Serikat dan donor tradisional lainnya seperti Bank Dunia bisa memakan waktu dan rumit.

Carouso mengakui bahwa beberapa paket pembiayaan "sulit untuk digunakan" dan terlalu kompleks.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News