AS Bantah Perlakukan Rasis Politisi Australia Keturunan Pakistan
Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP) Amerika Serikat membantah adanya perlakuan rasis terhadap Mehreen Faruqi, seorang anggota parlemen negara bagian New South Wales, Australia. Sebelumnya politisi keturunan Pakistan ini diinterogasi saat mendarat di Bandara Los Angeles pekan lalu.
Dr Mehreen Faruqi yang merupakan politisi Partai Hijau (The Greens) datang ke AS untuk melakukan studi banding UU narkoba atas biaya sendiri. Dia juga bermaksud untuk mengunjungi keluarganya di sana.
Namun saat di imigrasi bandara LA, dia dan suaminya ditanyai "bagaimana anda bisa memegang paspor Australia" oleh petugas CBP. Keduanya kemudian digiring ke ruangan terpisah untuk diinterogasi.
"Kami dicecar berbagai pertanyaan mengapa kami datang ke AS, kapan terakhir saya ke Pakistan, apa yang saya lakukan di sana, apakah saya pernah ke AS sebelumnya," kata Dr Faruqi sambil menambahkan, dia diminta menunjukkan kartu identitas selain paspor serta diambil disik jarinya.
Faruqi merasa bahwa petugas tersebut telah memperlakukannya secara rasis.
Namun kepada ABC, CBP AS membantah hal itu. "Sebagai bagian dari misi keamanan nasional, petugas kami mengecek validitas surat-surat perjalanan semua pengunjung tanpa melihat negara asalnya, ras, jenis kelamin, agama dan kepercayaannya," demikian dikatakan seorang juru bicara CBP.
"Petugas kami melakukan hal ini setiap harinya," tambahnya. "Bukan hal aneh jika seorang pengunjung diperiksa lebih lanjut."
Dijelaskan, petugas CBP berhasil mencegat rata-rata 27 ribu dokumen perjalanan palsu setiap tahunnya.
Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP) Amerika Serikat membantah adanya perlakuan rasis terhadap Mehreen Faruqi, seorang anggota parlemen negara
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata