AS Batasi Operasi Militer Malam Hari di Afghanistan
Senin, 09 April 2012 – 04:14 WIB
KABUL - Operasi dan serangan (penyergapan) tentara Amerika Serikat (AS) pada malam hari di Afghanistan akan dibatasi. AS dan Afghanistan, Minggu (8/4) menyepakati bahwa operasi militer untuk menangkap tersangka teroris yang menakutkan bagi warga setempat dikurangi.
Dalam kesepakatan yang ditandatangani di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Afghanistan di Kota Kabul itu, pemerintah Afghanistan diwakili oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Abdul Rahim Wardak. AS diwakili oleh Jenderal Marinir John Allen, komandan pasukan AS di Afghanistan yang juga komandan tentara NATO (International Security Assistance Force atau ISAF).
Berdasar kesepakatan tersebut, tentara AS tidak bisa lagi bertindak sendiri ketika melakukan operasi penyergapan. Kesepakatan di antara kedua pihak menyebutkan bahwa otoritas lokal punya kewenangan untuk memveto terhadap rencana operasi dan penanganan tersangka teroris.
Selama ini operasi penyergapan pada malam hari oleh tentara AS dikecam banyak rakyat Afghanistan. Tetapi, strategi itu didukung penuh NATO sebagai taktik kunci antipemberontak. Dilaporkan terjadi perdebatan panjang dalam pembahasan kesepakatan tersebut. Terutama, terkait kesiapan tentara Afghanistan di masa depan setelah semua pasukan dari negara-negara Barat ditarik pada 2014.
KABUL - Operasi dan serangan (penyergapan) tentara Amerika Serikat (AS) pada malam hari di Afghanistan akan dibatasi. AS dan Afghanistan, Minggu
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer