AS Belum Berniat Tambah Pasukan di Korea
Jumat, 29 Mei 2009 – 14:26 WIB
WASHINGTON DC - Amerika Serikat (AS) mengaku belum berencana menambah jumlah pasukannya di kawasan Semenanjung Korea, kendati masalah dengan Korea Utara (Korut) terus berkembang dan mereka (AS) mengutuknya. Seperti yang disampaikan Menteri Pertahanan AS, tindakan Korut menggelar ujicoba senjatanya itu sebenarnya sungguh "provokatif" dan "disertai dengan retorika yang sangat agresif". Sementara, Jenderal George Casey, salah seorang pejabat tinggi militer AS, mengungkapkan pula bahwa pasukan AS bisa saja terlibat dalam pertempuran konvensional dengan militer Korut yang berkekuatan jutaan. Mereka juga dikatakan bisa mulai "bergerak kapan saja", meski AS saat ini pun tengah terlibat dalam pertempuran di Afghanistan dan Irak.
Seperti dikutip situs Al Jazeera, Robert Gates dalam pernyataannya menambahkan, bahwa situasi saat ini belum menyentuh level krisis dan bahwa ia belum melihat 'gerakan mencurigakan' dari piak Korut pasca ujicoba rudal dan nuklir mereka. Oleh karenanya, ia memastikan saat ini belum ada rencana menambah pasukan yang saat ini sudah berjumlah 28 ribu orang di Korea Selatan (Korsel).
Baca Juga:
Kendati demikian, Komando Pasukan Gabungan AS-Korsel, Kamis (28/5) waktu setempat telah meningkatkan level kewaspadaan mereka dari tiga ke dua. Hal itu dilakukan setelah Pyongyang (Pemerintah Korut, Red) menyatakan mereka tak peduli dengan perjanjian tahun 1953 yang telah menghentikan Perang Korea. Level waspada ini sendiri adalah yang tertinggi sejak ujicoba nuklir Korut tahun 2006 lalu.
Baca Juga:
WASHINGTON DC - Amerika Serikat (AS) mengaku belum berencana menambah jumlah pasukannya di kawasan Semenanjung Korea, kendati masalah dengan Korea
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer