AS Berencana Boikot Olimpiade Musim Dingin Beijing Terkait Muslim Uighur
jpnn.com, AMERIKA SERIKAT - Departemen Luar Negeri AS mengatakan, rencana boikot Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 menjadi salah satu masalah yang akan dibahas bersama sekutunya.
Pembahasan dilakukan di tengah meningkatnya kritik terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan China.
"Ini adalah sesuatu yang pasti ingin kami diskusikan dan tentunya merupakan sesuatu yang kami pahami, pendekatan terkoordinasi tidak hanya untuk kepentingan kami tetapi juga untuk kepentingan sekutu dan mitra kami," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price, dikutip dari Kyodo, Rabu (7/4).
Pernyataan tersebut disampaikan Price menanggapi pertanyaan apakah Amerika Serikat sedang berkonsultasi dengan sekutu untuk mempertimbangkan boikot bersama.
Price juga menegaskan kembali kekhawatiran AS atas pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan China terhadap minoritas muslim Uighur di wilayah Xinjiang, menyebutnya sebagai tindakan "genosida."
Senior pejabat Departemen Luar Negeri AS berusaha meredam spekulasi bahwa Washington sudah mempertimbangkan boikot terkoordinasi semacam itu.
"Posisi kami di Olimpiade 2022 tidak berubah. Kami belum membahas dan tidak membahas boikot bersama dengan sekutu dan mitra," kata pejabat itu.
Rencana pemerintahan Presiden AS Joe Biden untuk menangani Olimpiade Beijing menarik perhatian di tengah dukungan pemajuan hak asasi manusia.
Amerika Serikat berencana memboikot Olimpiade musim dingin Beijing 2022, terkait alasan pelanggaran HAM muslim Uighur.
- Amerika Memilih Presiden Baru, Pakar: RI Harus Beradaptasi, Kirim Dubes Berkualitas
- Pilpres Makin Panas, Banyak Warga Amerika Pengin Pindah Negara
- Diplomasi Pertahanan dengan China Belum Mengurangi Ketegangan di Natuna
- Soal Kunker Perdana Prabowo ke China, Sukamta PKS Singgung Kemerdekaan Palestina
- Gelandang China Sindir Kualitas Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia
- Survei Indikator: China Dipersepsikan sebagai Kawan Terdekat Indonesia