AS Beri Imbalan Rp 43,9 Miliar untuk Penangkapan Propagandis ISIS

jpnn.com - Amerika Serikat menjanjikan imbalan USD 3 juta atau setara Rp 43,9 miliar untuk informasi terkait Muhammad Khadir Musa Ramadha, pemimpin senior kelompok teroris ISIS.
Ramadha diduga bertanggung jawab atas video-video eksekusi sadis, kelompok teroris ISIS.
Informasi yang dibutuhkan Departemen Luar Negeri AS, berupa lokasi atau identifikasi lebih lanjut soal pemimpin ISIS, yang juga dikenal sebagai Abu Bakar al-Gharib.
"Ia sebelumnya bertanggung jawab atas perencanaan, koordinasi dan produksi berbagai video propaganda, publikasi, dan platform online yang mencakup adegan penyiksaan yang brutal dan kejam serta eksekusi masal warga sipil tak berdosa," kata pernyataan Pemerintah AS, lansir Dailymail.
Pasukan khusus AS pada Oktober 2019 membunuh pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi di dalam wilayah Suriah, di mana para ekstremis sebelumnya menjalankan kekhalifahannya yang meluas sampai ke Irak.
Para ekstremis melakukan sejumlah pemenggalan dan memperbudak non-muslim, dengan video-video dari adegan perbuatan mereka digunakan untuk merekrut pejuang dari seluruh dunia.
Kampanye militer yang didukung Barat telah menghancurkan bekas markas kelompok itu, tetapi serangan-serangan yang terkait dengan ekstremis ISIS meningkat lebih jauh, termasuk di Afghanistan dan sub-Sahara Afrika.
Pekan lalu, dilaporkan bahwa pasukan koalisi pimpinan AS dan sekutu Kurdi mereka, Syrian Democratic Forces, membunuh dua pemimpin kelompok ekstremis dalam serangan di Suriah timur. (Dailymail/mg8/jpnn)
Amerika Serikat menjanjikan imbalan USD 3 juta atau setara Rp 43,9 miliar untuk informasi terkait Muhammad Khadir Musa Ramadha, pemimpin propagandis ISIS.
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha
- Perang Dagang China-AS, Prabowo Bimbang Keduanya Teman Baik
- Prabowo Sebut Indonesia Netral Menyikapi Perang Dagang AS-China
- Rupiah Ditutup Menguat Jadi Sebegini
- Respons Pemerintah Dinilai Mampu Melindungi Ekonomi Indonesia dari Kebijakan AS
- Luhut Sebut Kebijakan Donald Trump Bisa jadi Peluang Indonesia
- Menimbang Peluang & Risiko Perang Dagang AS-China bagi Indonesia