AS dan Iran Kompak Mengecam Operasi Militer Turki di Syria
jpnn.com, HASSA - Aksi militer Turki di Provinsi Afrin masih berlanjut. Pada hari ketiga Operasi Ranting Zaitun, Senin (22/1), bentrokan antara Turki dan YPG (Yekineyen Parastina Gel) kian sengit.
Militer Turki mengklaim berhasil menduduki tujuh desa di provinsi yang dikuasai Kurdi tersebut. Tapi, YPG lantas sukses merebut kembali dua desa.
YPG, yang oleh Turki dianggap sebagai kelompok teroris, kembali menghujani perbatasan dengan roket kemarin. Kota Kilis dan Reyhanli menjadi dua target utama.
Kelompok paramiliter Kurdi yang menjadi mitra Amerika Serikat (AS) dalam mengamankan perbatasan Turki dan Syria itu bertekad untuk membalas setiap serangan yang dilancarkan ke Afrin.
Associated Press melaporkan bahwa delapan tank dan lima kendaraan lapis baja Turki telah memasuki Syria. Saat ini ada sekitar 25.000 personel oposisi bersenjata Syria yang terlibat dalam aksi militer Turki di Afrin.
Sementara itu, jumlah tentara Turki yang dikerahkan dalam operasi besar-besaran tersebut diduga jauh lebih banyak. Kendati demikian, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengaku tidak akan segan mengerahkan lebih banyak personel ke Afrin.
’’Kami akan mengalahkan musuh dengan sangat cepat,’’ sumbarnya sebagaimana dilansir Reuters. Dia yakin YPG segera menyerah.
Dari Washington, pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengimbau Turki untuk menahan diri. Iran dan Mesir yang bersekutu dengan Presiden Syria Bashar Al Assad langsung mengecam ofensif Turki.
Aksi militer Turki di Provinsi Afrin masih berlanjut. Pada hari ketiga Operasi Ranting Zaitun, Senin (22/1), bentrokan dengan pasukan Kurdi kian sengit
- Tentara Assad Bombardir Sekolah dan Rumah Sakit, Brutal
- Aleppo Kembali Dibombardir Membabi Buta
- Israel dan Saudi Gatal Pengin Terlibat Perang Syria
- Parlemen Kompak Desak Trump Pertahankan Pasukan di Syria
- Ssst, Rusia Diam-Diam Kirim Senjata Penghalau Misil ke Syria
- Situasi Masih Panas, Pengungsi Syria Nekat Pulang ke Rumah