AS dan Korsel Pertimbangkan Libatkan Senjata Nuklir dalam Latihan Gabungan
"Senjata nuklir memang milik AS, tetapi perencanaan, pemberian informasi, latihan, dan pelatihan harus dilakukan bersama oleh Korea Selatan dan AS," ujarnya.
"Dalam artian Korea Selatan dan AS terlibat bersama, ini merupakan kemajuan yang luar biasa dari konsep pencegahan nuklir yang diperluas sebelumnya," katanya, menambahkan.
Ketika ditanya apakah diskusi itu dapat mengarah pada nuclear sharing (perencanaan bersama dalam penggunaan nuklir, red) versi Korea Selatan, Yoon menyatakan keberatannya.
"AS tidak nyaman dengan istilah nuclear sharing," katanya.
"Sebaliknya, jika kita mengembangkan ini menjadi sebuah konsep di mana Korea Selatan dan AS bersama-sama melaksanakan tidak hanya perencanaan operasi kekuatan nuklir, tetapi juga latihan, pelatihan, dan operasi berdasarkan informasi bersama, itu akan menjadi tindakan yang efektif yang sama baiknya dengan nuclear sharing," ujar Yoon.
Mengenai kemungkinan Yoon mengadakan pertemuan tingkat tinggi dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Presiden Korsel mengatakan tidak ada keraguan soal itu.
"Tapi saya pikir orang-orang sudah muak dengan pertemuan tingkat tinggi yang hanya untuk pertunjukan," katanya.
"Kita harus mulai dengan dialog tentang isu-isu kemanusiaan, dan membuka pintu untuk kontak dan dialog antara (Korea) Selatan dan Utara. Kita harus menetapkan arah dengan melakukan sejumlah diskusi tentang agenda kedua negara," ucap Yoon.
AS telah melontarkan gagasan menyediakan payung nuklir atau penangkalan dalam jangka panjang bagi Korea Selatan tidak cukup meyakinkan publik Korsel.
- Ada Faktor Cuan, yang Bikin Alot Negosiasi Pemerintah dengan Apple
- Suwon FC Cuci Gudang, Pratama Arhan Dilepas
- Dunia Hari Ini: Pemerintah Korea Selatan Perintahkan Periksa Semua Sistem Pesawat
- Mantan Presiden Amerika Meninggal Dunia, Palestina Ikut Berduka
- 179 Orang Tewas dalam Kecelakaan Pesawat di Korsel
- Kemlu Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Korsel