AS dan Tiongkok Terlibat Aksi Saling Balas, Makin Panas
"Kami meminta AS segera mengoreksi kesalahannya, atau China tidak punya pilihan lain selain membuat kebijakan balasan," kata dia.
AS dan China dalam beberapa bulan terakhir terlibat dalam aksi saling balas mengenai aturan terkait izin bekerja wartawan.
China pada Maret mengusir beberapa wartawan berkebangsaan AS dari tiga koran yang berpusat di Amerika Serikat.
Satu bulan sebelumnya, AS akan memperlakukan lima media milik Pemerintah China dengan aturan yang mirip untuk kantor perwakilan/kedutaan asing.
Tidak hanya itu, China juga sempat mengusir tiga wartawan Wall Street Journal, dua di antaranya merupakan warga AS dan satu lainnya warga Australia.
Tiga wartawan itu diusir setelah Wall Street Journal menyiarkan kolom berisi opini yang menyebut China "laki-laki sakit di Asia".
Saat mengumumkan peraturan baru pada Jumat (8/5), Departemen Keamanan Dalam Negeri AS menyebut China melakukan "tekanan terhadap jurnalisme yang independen".
"Untuk jangka waktu tertentu, AS terjebak pada mentalitas perang dingin dan bias ideologis, dan (AS) terus meningkatkan tekanan terhadap media China," kata Zhao menanggapi aturan baru AS.
Hubungan China atau Tiongkok dengan Amerika Serika (AS) semakin panas dan terlibat aksi saling balas.
- Bea Cukai Melepas Ekspor 13 Ribu Ekor Belut Sawah Hidup Asal Banjarmasin ke Tiongkok
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara
- Celeng Banteng
- Forum Pemuda Indonesia-China: Generasi Muda Jadi Jembatan Kerja Sama
- Hidup Baru Nurhadi