AS Direpotkan Soal Dana Talangan
Obama Tegaskan Uang Rakyat Harus Dikembalikan
Jumat, 15 Januari 2010 – 07:46 WIB

Foto : REUTERS
Menurut Obama, bank-bank besar telah berbuat tidak bertanggungjawab, dengan melakukan aksi nekad demi keuntungan jangka pendek dan terperosok pada krisis yang dibuat sendiri.
Baca Juga:
"Kami telah mendengar jeritan dari from Wall Street, yang menyatakan bahwa bahwa usulan biaya yang diusulkan bukan saja tidak diterima, tetapi juga tidak adil. Lebih sesuai bagi rakyat Amerika untuk menanggung biaya bailout daripada industri yang bermanfaat darinya, bahkan eksekutif di luar sana memberi diri mereka sendiri dengan bonus besar," lanjut Obama.
Karenanya Obama memperbarui aturan industri dan memarahi para bankri karena menentang pengawasan ketat dalam proses legislasi yang berjalan di Kongres. Dalam proses pembuatan UU di Kongres, Obama mengusulkan pajak sebesar 0,15 persen sebagai kewajiban bagi lembaga finansial besar. Ketentuan itu akan diberlakukan pada perusahaan-perusahaan yang memiliki aset lebih dari USD 50 miliar, yang diperkirakan terdapat sekitar 5o perusahaan.
Namun upaya itu ditentang kalangan perbankan. Pasalnya mereka harus membayar sekalipun tidak menerima bantuan yang berasal dari dana publik hasil pajak dan kebanyakan sudah mengembalikan suntikan dana.(ara/jpnn)
WASHINGTON - Tak hanya Indonesia yang khawatir dana bailout untuk perbankan tak kembali. Amerika Serikat pun juga punya persoalan sama. Sampai-sampai,
Redaktur & Reporter : Antoni
BERITA TERKAIT
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza