AS Habiskan Rp 10 Ribu untuk Danai Triliun
Rabu, 17 Desember 2008 – 09:58 WIB
WASHINGTON - Perang teror yang digagas Presiden George W. Bush menjadi kontak fisik paling mahal sepanjang sejarah Amerika Serikat (AS). Hingga kini, Perang Iraq dan Afghanistan yang mulai pecah pada 2001 sudah menelan biaya sekitar USD 904 miliar (sekitar Rp 10.039 triliun). Diperkirakan, pada 2018, dananya akan membengkak hingga USD 1,7 triliun (sekitar Rp 18.880 triliun).
Laporan itu disampaikan Center for Strategic and Budgetary Assessments atau CSBA kemarin (16/12). Bahkan, jika jumlah serdadu AS yang ditugaskan di dua negara itu dikurangi, dana perang akan tetap membengkak. ''Hingga kini, Perang Iraq sudah menghabiskan biaya sekitar USD 687 miliar (sekitar Rp 7.624 triliun). Jauh melebihi jumlah total beberapa perang yang dijalani AS pada masa lalu,'' tulis CSBA.
Baca Juga:
Tapi, jumlah tersebut tidak termasuk dana yang dikeluarkan AS untuk membiayai Perang Dunia II. Sebab, saat itu dunia sedang resesi dan pengeluaran selama Perang Dunia II berlangsung perlu disesuaikan lagi. Mencuplik keterangan CSBA, Reuters melaporkan bahwa biaya Perang Iraq dan Afghanistan jika digabungkan sudah melampaui dana Perang Vietnam sekitar 50 persen.
Menurut CSBA, dana superjumbo itu digunakan untuk membiayai keperluan militer di medan Iraq dan Afghanistan. Mulai biaya pengiriman, perlengkapan, hingga upgrade peralatan perang. Juga digunakan untuk membayar pensiun para veteran perang. Dana USD 904 miliar itu juga termasuk anggaran pensiun veteran untuk 2009 mendatang.
WASHINGTON - Perang teror yang digagas Presiden George W. Bush menjadi kontak fisik paling mahal sepanjang sejarah Amerika Serikat (AS). Hingga kini,
BERITA TERKAIT
- Trump Tidak Bercanda soal Greenland, Simak Penegasan dari Menlu AS Ini
- Pesawat PSA Airlines dan Heli Militer Tabrakan di Udara, Donald Trump Murka
- Pengungsi Bikin Repot, Mesir Tolak Wacana Relokasi Warga Gaza
- Gerak Cepat, Malaysia & Jepang Berkolaborasi untuk Membangun Kembali Gaza
- Waka MPR Sebut Usulan Trump soal Relokasi Warga Gaza sebagai Upaya Pembersihan Etnis
- Hamas Anggap Pertukaran Tawanan dengan Israel Kemenangan Bersejarah