AS Himbau Resolusi Damai di Thailand
Jumat, 02 April 2010 – 01:04 WIB
WASHINGTON DC - Pemerintah AS, Selasa (30/3) waktu setempat menyampaikan suara dukungannya untuk digelarnya pembicaraan para pihak yang berseteru dalam kekacauan politik di Thailand. AS juga sekaligus menghimbau para pendemo yang beberapa pekan terakhir terus menggelar aksi, untuk menghindari kekerasan.
"Kami terdorong oleh beberapa pembicaraan terakhir antara pihak pemerintah (Thailand) dan para pemimpin oposisi," ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Mark Toner, kepada wartawan. "Kami terus terang berharap, bahwa segala perbedaan bisa diselesaikan melalui institusi demokratis Thailand, serta tidak melalui kekerasan," tambahnya, seperti ditulis AFP, Kamis (1/4) sore WIB.
Baca Juga:
Kelompok "Baju Merah" yang anti pemerintah serta merupakan pendukung mantan PM Thaksin Shinawatra, belakangan memang sudah sempat terlibat dua putaran dialog dengan aparat PM Abhisit Vejjajiva. Namun akhirnya, Selasa lalu pula, mereka menyebutkan bahwa perundingan telah gagal, serta kini bersiap untuk menggelar lanjutan aksi massa terbarunya.
Toner sendiri berpesan kepada kelompok pemrotes agar menghindari terjadinya kekerasan, sembari mengisyaratkan dukungan terhadap hak-hak mereka menggelar aksi di jalan. "Demonstrasi yang damai merupakan sebuah gambaran dari adanya masyarakat yang demokratis," ucapnya pula.
WASHINGTON DC - Pemerintah AS, Selasa (30/3) waktu setempat menyampaikan suara dukungannya untuk digelarnya pembicaraan para pihak yang berseteru
BERITA TERKAIT
- Bus Wisata Masuk Jurang, 19 Penumpang Tewas, Sopir Selamat
- Joe Biden Larang Pabrik Baja Amerika Dijual ke Perusahaan Jepang
- Ekonomi Vietnam Makin Maju, Hanoi Jadi Kota Paling Tercemar di Dunia
- Mantan Presiden Amerika Meninggal Dunia, Palestina Ikut Berduka
- 179 Orang Tewas dalam Kecelakaan Pesawat di Korsel
- Kemlu Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Korsel