AS Ingin Belajar Penanggulangan Terorisme dari Indonesia

“Salah satunya melalui program deradikalisasi yang dinilai cukup berhasil untuk menurunkan angka tindakan kekerasan oleh mantan teroris,” katanya.
Namun, Suhardi juga menyampaikan bahwa pola soft approach ini bisa berbeda antara negara yang satu dengan yang lainnya.
“Ini dikarenakan bahwa root causes (akar permasalahan) masalah terorisme antara satu negara dengan negara lain itu berbeda,” tuturnya.
Agar penanggulangan terorisme bisa lebih efektif, sambung Suhardi, di Indonesia sendiri saat ini sedang berupaya untuk mengubah Undang Undang (UU) Anti-Terorisme.
Hal itu penting agar memberikan kepastian hukum bagi aparat penegak hukum untuk menjalankan tugas dan fungsinya, seperti perbuatan persiapan.
“Selain itu penting adanya revisi dalam RUU mengenai tindak pidana melakukan kejahatan terorisme sebagai FTF. Tidak hanya itu, forum seperti APEC juga dapat dimanfaatkan oleh kedua negara terkait dengan passenger list melalui Working Group on Travel, selain forum Counter-Terrorism Working Group dari APEC,” ujar Suhardi (jos/jpnn)
Indonesia dan Amerika terus berupaya bersama-sama dalam upaya penanganan masalah terorisme.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bea Cukai Dukung Ekspor Perdana 273 Kg Teripang Susu Putih Asal Minahasa Utara ke AS
- Rambah Pasar Amerika Serikat, OKX Luncurkan Bursa Kripto Terpusat & Dompet Crypto Web3
- Gakoptindo Yakin Kebijakan Tarif Trump tak Memengaruhi Harga Kedelai dari AS
- 33 Tahun Ada, Tupperware Resmi Hengkang dari Aktivitas Bisnis Indonesia
- Perang Dagang China-AS, Prabowo Bimbang Keduanya Teman Baik
- Uni Eropa Siap Main Kasar Jika Negosiasi Tarif dengan Trump Kandas