AS Janji Kurangi Dikte Atas RI
Hillary Datang, Jakarta Macet Total
Kamis, 19 Februari 2009 – 06:26 WIB
Tepat pada pukul 17.15, Hillary pun memberikan keterangan resmi kepada wartawan usai melakukan pembicaraan bilateral dengan Menlu Hassan Wirajuda. Dalam keterangan kepada wartawan Hillary mengatakan bahwa AS di bawah kepemimpinan Presiden Obama berkomitmen akan mengurangi budaya diplomasi ’’mendikte’’. Menurut dia, AS berencana untuk menerapkan smart power dalam mengkampanyekan demokrasi bagi dunia Islam.
"Kami akan mendengarkan dan menguangi mendikte dengan semua negara di dunia. Dan seperti yang disampaikan Menteri (Hassan, Red) bahwa Islam dan Demokrasi bukan hanya bisa berjalan bersama tapi bisa saling merangkul dan bekerjasama secara baik," papar dia.
AS, terang dia, juga memberikan apresiasi kepada Indonesia yang mampu menyandingkan sistem demokrasi dengan Islam. Amerika pun sepakat dengan sikap Indonesia yang mensinergikan Islam dan demokrasi. Hillary menegaskan, dalam mengerahkan smart power, Amerika saat ini tidak hanya menjadi pendengar yang baik. Kini, Amerika ini mendukung penuh agar Islam dan demokrasi dapat berjalan beriringan.
Menteri Luar Negeri ke-67 AS itu mengakui bahwa sebagai negara muslim terbesar di dunia, Indonesia ternyata sukses memainkan menciptakan suasana harmonis dalam pelaksanaan sistem demokrasi dan Islam. ’’Indonesia bisa memainkan peran utama sebagai negara Islam dan demokratisasi,’’ ujar mantan Ibu Negara Amerika Serikat itu.
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Hillary Rodham Clinton akhirnya menapakkan kaki di Tanah Air. Istri mantan Presiden AS Bill Clinton
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer