AS Khawatir Serangan ala 9/11 Terulang
jpnn.com - Amerika Serikat khawatir kelompok militan yang telah mencuri 11 pesawat komersial di Libya bulan lalu akan digunakan untuk melakukan serangan teroris ala peristiwa 9/11 di suatu tempat bulan ini.
Diketahui, 11 pesawat komersial yang dioperasikan oleh maskapai yang dimiliki oleh negara hilang setelah kelompok militan Libyan Dawn menduduki bandara yang terletak di Tripoli.
Sejak dua pekan terakhir, pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan peringatan soal keadaan yang semakin memburuk di Libya dapat berpotensi menyebabkan terulangnya serangan ala peristiwa 9/11, di mana empat pesawat komersial dibajak, dua diantaranya ditabrakkan ke Menara Kembar World Trade Center (WTC) di New York City pada 11 September 2001 lalu.
"Ada beberapa pesawat komersial di Libya yang hilang. Kami melihat tanggal 11 September apa yang bisa terjadi dengan pesawat yang dibajak," kata seorang pejabat Amerika Serikat yang tidak disebutkan namanya seperti dikutip Daily Mail pada Rabu (3/9).
Pejabar itu khawatir pasalnya selain menandakan serangan al-Qaeda ke WTC, 11 September juga menjadi peringatan tahun kedua serangan militan terhadap Kedutaan Besar Amerika Serikat di Benghazi Libya. Dalam serangan itu sebanyak empat orang tewas, termasuk dutabesar Christopher Stevens.
Bandara Internasional Tripoli diketahui diduduki oleh dua kelompok militan yang berupaya merebut kendali sejak Juli lalu sebelum akhirnya diambil oleh kelompok Libya Dawn melalui baku tembak.
Sejak diambil alih Libya Dawn, ada 11 pesawat komersil yang hilang. (mel/rmo/jpnn)
Amerika Serikat khawatir kelompok militan yang telah mencuri 11 pesawat komersial di Libya bulan lalu akan digunakan untuk melakukan serangan teroris
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan