AS Kirim 130 Pasukan Tambahan ke Irak

jpnn.com - Amerika Serikat mengirim 130 tambahan penasihat militer ke wilayah kelompok Kurdi di sebelah utara Irak pada Selasa (12/8).
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Chuck Hagel menjelaskan, pengirimkan tambahan pasukan marinir dan pasukan operasi khusus itu dilakukan untuk membantu memantau situasi yang berkembang di Irak. Ia memastikan pasukan-pasukan tersebut tidak akan terlibat lebih jauh dalam pertempuran di Irak.
Sebelumnya, Amerika Serikat telah mengerahkan sekitar 250 pasukan militer yang ditugaskan sebagai penasihat ke Irak.
Dikabarkan BBC, Hagel menyebut, pihaknya akan terus memberikan dukungan bagi seluruh warga Irak yang terkena dampak dari aksi anarki kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Aksi ISIS yang menduduki sejumlah wilayah di Irak, termasuk salah satu kota terbesar, Mosul demi mendirikan negara Islam menyebabkan warga sipil serta kelompok minoritas khawatir. Pasalnya kelompok itu tidak segan melakukan tindakan anarki kepada orang-orang yang menolak pindah agama ke Islam dan menjalani aturan yang diterapkan ISIS.
Dalam perkembangannya, Presiden Barack Obama mengeluarkan ijin bagi pasukan militernya untuk melakukan serangan ke kelompok ISIS dengan alasan perlindungan pasukan. Selain itu Obama juga mengijinkan pasukannya mengirimkan bantuan kemanusiaan bagi ribuan warga minoritas Yazidis yang bersembunyi di gunung Sinjar untuk melarikan diri dari kelompok militan itu. (mel/rmo/jpnn)
Amerika Serikat mengirim 130 tambahan penasihat militer ke wilayah kelompok Kurdi di sebelah utara Irak pada Selasa (12/8). Menteri Pertahanan Amerika
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Prabowo Ingin Tampung Warga Gaza, Legislator Bicara Diplomasi Cegah Salah Tafsir
- Demi Warga Palestina, Sukamta PKS Dukung Rencana Prabowo Ini
- Prabowo Berencana Evakuasi 1.000 Warga Palestina ke Indonesia
- Sibuk Bela Palestina, Puluhan Mahasiswa Asing Diusir dari Amerika
- Permalukan Trump, Iran Tegaskan Ogah Berunding Langsung dengan Amerika
- Sesumbar, Donald Trump Klaim AS Lakukan Perundingan Langsung dengan Iran