AS Klaim Sukses Cekal 350 Teroris
Sejak Terapkan Keamanan Lebih Ketat pada 2009
Selasa, 12 April 2011 – 12:18 WIB
WASHINGTON - Kebijakan pemerintah AS terkait standar keamanan lebih ketat dalam kampanye atau perang melawan terorisme terus berlaku. Bahkan, kebijakan tersebut terbukti membawa hasil. Berdasar data yang diperoleh Associated Press, pemerintah AS mengklaim berhasil mencegah lebih dari 350 tersangka yang terkait jaringan Al Qaidah dan kelompok teroris lain masuk ke negaranya melalui penerbangan komersial sejak akhir 2009. Praktik dan standar keamanan di negeri Presiden Barack Obama itu berubah lebih ketat setelah seseorang yang mengaku sebagai anggota Al Qaidah dari Nigeria dituding hendak meledakkan diri dalam penerbangan pesawat menuju Detroit pada Natal 2009. Sejak saat itulah, perusahaan penerbangan menolak menerbangkan penumpang ke AS kalau mereka masuk dalam daftar cekal. Daftar itu berisi orang-orang yang dianggap sebagai ancaman terhadap penerbangan.
Keberadaan aturan keamanan lebih ketat, yang diberlakukan setelah terjadi percobaan peledakan sebuah pesawat terbang di AS pada Natal 2009, membuktikan bahwa ancaman terhadap keamanan Negeri Paman Sam itu masih serius. Padahal, sudah lebih dari tujuh tahun serangan teroris pada 11 September 2001 berlalu.
Sebelumnya, para penumpang pesawat komersial harus melepaskan sepatu, membatasi jumlah sampo dalam tas bawaan, dan melewati tahap penggeledahan. Kendati begitu, ratusan orang asing yang diduga tahu atau terkait dengan terorisme lolos dari pemeriksaan dan masuk ke wilayah AS setiap tahun. Pemerintah AS menyebut bahwa orang-orang asing itu punya alasan tipikal. Kepada para petugas imigrasi, mereka biasanya mengaku terbang ke AS untuk kepentingan legal, seperti liburan atau urusan bisnis.
Baca Juga:
WASHINGTON - Kebijakan pemerintah AS terkait standar keamanan lebih ketat dalam kampanye atau perang melawan terorisme terus berlaku. Bahkan, kebijakan
BERITA TERKAIT
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Presiden Prabowo Mengungkapkan Kerinduannya