AS Menuju One-Party Control
Senin, 03 November 2008 – 12:42 WIB
WASHINGTON - Partai Demokrat, tampaknya, akan benar-benar berpesta pada 4 November besok. Bukan semata karena calon presiden mereka, Barack Obama, berpeluang besar melenggang ke Gedung Putih. Tapi, juga karena para legislator mereka hampir pasti menguasai Capitol Hill. Dengan kata lain, Amerika Serikat sedang menuju pemerintahan oleh satu partai alias one-party control.
Untuk kursi presiden, Obama hingga kemarin (2/11) masih unggul meyakinkan daripada rivalnya dari Partai Republik, John McCain, di total 159 jajak pendapat nasional. Polling yang dilakukan Washington Post, misalnya, menunjukkan bahwa Obama meraup 53 poin. Jumlah itu 9 poin di atas McCain. Bisa jadi Obama bakal memecahkan rekor Jimmy Carter pada 1976. Carter yang diusung Demokrat menjadi presiden dengan meraih 50,1 persen suara. Raupan suara Obama diprediksi melampaui jumlah tersebut.
Dari negara-negara bagian yang empat tahun lalu dimenangi kandidat Demokrat John Kerry saja, Obama sudah mengantongi 252 electoral vote (EV). Untuk bisa menjadi presiden, seorang kandidat cukup mengumpulkan 270 EV. Padahal, senator Illinois itu juga memimpin dalam polling di lima negara bagian yang pada Pilpres 2004 dimenangi calon Republik George W. Bush, yakni Iowa, New Mexico, Virginia, Colorado, dan Virginia.
Itu belum termasuk swing states (negara bagian yang belum jelas akan dimenangi siapa, Red), seperti Ohio, Florida, dan Missouri, dan North Carolina. Cukup memenangi beberapa di antaranya saja, raihan EV Obama bisa menembus 300-an.
WASHINGTON - Partai Demokrat, tampaknya, akan benar-benar berpesta pada 4 November besok. Bukan semata karena calon presiden mereka, Barack Obama,
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer