AS Minta Akses ke Tiga Janda Osama
Selasa, 10 Mei 2011 – 06:55 WIB
Keyakinan AS bahwa Pakistan telah main mata soal keberadaan Osama tersebut didasari fakta bahwa Amal telah meminta izin kepada otoritas Pakistan untuk tinggal bersama sang suami sejak 2006. Sejak itu pula, perempuan Yaman yang juga terluka dalam penyergapan oleh pasukan AS di kediaman sang suami di Abbottabad, Pakistan, pada Minggu lalu (1/5) tersebut tak pernah meninggalkan Pakistan.
"Kami harus bertindak untuk kepentingan nasional kami. Kami mengalami sejumlah kesulitan dengan pihak Pakistan. Tapi, kami tetap harus bekerja sama erat dengan mereka dalam upaya menangkal terorisme," ujar Tom Donilon, penasihat keamanan nasional AS, seperti dikutip Daily Mail.
Washington juga yakin bahwa rumah tiga lantai di Abbottabad yang didiami Osama beserta keluarganya itu sekaligus menjadi pusat komando dan kontrol Al Qaeda. Osama memegang kendali langsung dan merencanakan berbagai aksi serangan ke AS.
Namun, tudingan Washington tersebut langsung dibantah Islamabad. Bahkan, dengan nada marah seorang pejabat senior Pakistan menyebut tuduhan itu sebagai omong kosong. "Tak ada jalur internet, bahkan telepon, di rumah itu. Jadi, bagaimana mungkin disebut sebagai pusat komando Al Qaeda," ucap si pejabat yang tak disebutkan namanya itu seperti dikutip Washington Post.
WASHINGTON - Pertengkaran antara Amerika Serikat (AS) dan Pakistan soal Osama bin Laden terus meruncing. Washington tetap yakin bahwa Islamabad sengaja
BERITA TERKAIT
- Sekjen NATO Sebut China Sangat Berbahaya bagi Stabilitas Eropa
- Lebanon di Ambang Perang, 7 Negara Ini Minta Warganya Segera Minggat
- Korut Sebut Persekutuan Amerika-Jepang-Korsel Sudah Menyerupai NATO versi Asia
- Israel Menyerang, Bulan Sabit Merah Evakusasi Personel dari Selatan Gaza
- Indonesia Kembalikan Kerangka 9 Tentara Jepang Era Perang Dunia II
- PBB Pastikan Tidak Ada Penarikan Personel dari Gaza