AS Pelajari Nuklir Korea Utara
Selasa, 02 April 2013 – 06:46 WIB
Ancaman perang Korut dalam beberapa pekan terakhir telah meningkatkan kekhawatiran di kalangan pejabat AS dan Korea Selatan (Korsel) serta tergeser sampai kekhawatiran tentang tingkat kemajuan yang dibuat pada rudal jarak jauh dan senjata nuklir oleh Pyongyang.
Saat ini Korea Utara (Korut) telah lama memiliki plutonium, namun pengayaan uranium sebagi inti bom merupakan pengembangan terbaru. Iran sendir telah berkonsentrasi pada pengayaan uranium, yang diklaim bertujuan untuk sipil.
Meskipun Korut dan Iran telah bekerja sama pada teknologi rudal, pejabat AS mengatakan tidak ada bukti langsung untuk kerjasama nuklir.
"Kami khawatir tentang hal itu (kerjasama nuklir), tapi kami belum melihatnya," kata seorang mantan pejabat senior Peresiden AS Barrack Obama, Senin (1/4), seperti dilansir dalam Washington Post.
Ia juga mengungkapkan soal anonimitas dalam membahas penilaian intelijen. "Mereka bekerja sama dalam banyak bidang, terutama rudal. Mengapa belum diperluas ke program nuklir? Terus terang ini (masih) misteri," ungkapnya.
WASHINGTON-- Para pejabat Amerika Serikat (AS) dan para pakar independen mengungkapkan Korea Utara (Korut) telah mengambil langkah-langkah yang tidak
BERITA TERKAIT
- Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta Ikut Nobar Laga Indonesia vs Jepang
- KBRI Dili Gelar Nobar Laga Timnas Indonesia vs Jepang
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29