AS Percepat Akhiri Misi di Afghan
Stop Peran Tempur sebelum Akhir 2013
Jumat, 03 Februari 2012 – 09:09 WIB
Meski Presiden Nicolas Sarkozy menyatakan akan menarik semua tentara Prancis dari Afghanistan, Washington yakin bahwa Paris hanya akan menyudahi misi tempurnya di sana. "Agenda Prancis pun tak akan beda dengan jadwal NATO. Menteri Pertahanan Gerard Longuet menjamin bahwa pasukannya akan bertahan sampai 2014," ungkap seorang pejabat Pentagon (Dephan AS).
Bagi AS dan NATO, ungkap Panetta, 2013 akan menjadi tahun yang sangat krusial. Sebab, tahun itu seluruh agenda transisi di Afghanistan sudah harus berjalan. "Pasukan AS dan NATO bakal menyerahkan seluruh tanggung jawab keamanan ke tangan pasukan Afghanistan. Dengan begitu, tahun selanjutnya bakal menjadi tahun konsolidasi bagi kita semua," paparnya.
Namun, Panetta belum bisa merinci jumlah pasukan AS yang akan bertahan di Afghanistan pasca-2013. Saat ini, jumlah personel militer AS di Afghanistan berkisar 90.000 orang. Akhir September nanti, sesuai dengan masa tugas pasukan tambahan, pasukan AS akan berkurang menjadi sekitar 68.000 orang. "Sejauh ini, kami belum memutuskan bakal menarik berapa personel pada 2013 nanti," ujarnya.
Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen yang sempat terkejut terhadap keputusan AS akhirnya mereaksi positif rencana penarikan pasukan tempur Negeri Paman Sam. Bahkan, dia berjanji akan menyesuaikan agenda pasukan NATO dengan rencana terbaru AS tersebut. "Secara bertahap kami akan melimpahkan seluruh tanggung jawab keamanan ke tangan pasukan Afghanistan," katanya.
BRUSSELS - Kejutan kembali mewarnai pertemuan para menteri pertahanan (menhan) negara-negara anggota NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) di Kota
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer