AS Perketat Keamanan Kedubes

AS Perketat Keamanan Kedubes
Massa yang tergabung dalam Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) melakukan unjuk rasa menentang Film Innocence of Moslems di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Jumat (14/9). Foto : Arundono/JPNN
"Bagi kami, atau bagi saya pribadi, video tentang cuplikan film ini sangat tercela dan memuakkan," lanjut mantan first lady Negeri Paman Sam itu. Menurut dia, produsen film tersebut sengaja memasukkan unsur sinis untuk memecah belah umat beragama. Karena itu, Hillary berharap, seluruh umat beragama mampu menanggapi skandal tersebut dengan kepala dingin dan tidak saling serang.

Kemarin sejumlah besar petugas keamanan tampak berjaga di Kedubes AS yang berada di Kota Kairo, Mesir. Sejak Selasa lalu (11/9), massa berkumpul dalam kelompok-kelompok kecil di sekitar kedubes. Kamis lalu (13/9) demonstran terlibat bentrok dengan aparat. Mereka melemparkan batu ke petugas dan menerima semprotan gas air mata sebagai balasan. Akibatnya, sekitar 224 orang terluka.

Terkait aksi unjuk rasa tersebut, Presiden Mohammad Mursi meminta seluruh pemerintahan muslim bisa menyikapi gelombang protes dengan bijaksana. Dalam pidato yang disebarluaskan stasiun televisi pemerintah Mesir, pemimpin 61 tahun itu berharap agar seluruh negara bisa melindungi properti milik negara sahabat. Di antaranya, kantor diplomatik dan kedubes asing yang berada di negara masing-masing.

Beruntung, unjuk rasa di Mesir tak sampai memakan korban jiwa seperti di Libya yang merenggut empat nyawa. Kemarin, setelah salat Jumat, kelompok muslim di Yaman dan Jordania juga menggelar aksi protes atas film Innocence of Muslims di Kedubes AS. Namun, pemerintah setempat sudah mengantisipasi unjuk rasa antifilm kontrovesial tersebut.

WASHINGTON - Aksi protes terhadap Amerika Serikat (AS) terkait cuplikan film Innocence of Muslims semakin luas. Kemarin (14/9) pemerintahan Presiden

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News