AS Pilih Wanita Hispanic Pimpin MA
Sabtu, 08 Agustus 2009 – 06:38 WIB
Beberapa waktu lalu pencalonan Sotomayor itu sempat menuai kontroversi diantara kubu Demokrat dan Republik. Anggota demokrat mengatakan bahwa Sotomayor merupakan seseorang yang jujur. Tetapi Republikan menilainya tidak memiliki sikap netral. Hal iitu berdasrkan pemikiran Republikan yang menilai orang-orang Hispanic lebih bersifat konserfatif dan lebih memperhatikan isu seperti pekerjaan dan ekonomi.
Kontroversi memuncak terkait pidato terakhir Sotomayor. Dalam sebuah pidato SOtomayor menyebutkan "wanita Latin yang bijak bisa memutuskan lebih baik daripada hakim pria kulit putih". Untuk itu Sotomayor tidak menyatakan permintaan maaf untuk pidatonya tersebut.
Pengadilan tertinggi AS memiliki kekuasaan untuk mengganti hukum tidak konstitusional. Hakim yang ditunjuk adalah sekali dan untuk seumur hidup yang dinominasikan oleh Presiden. Namun harus mendapat persetujuan mayoritas para senator terlebih dahulu sebelum dapat menduduki jabatannya.
Hispanik merupakan 15 persen dari populasi AS. suara mereka amat berpengarauh karena memiliki komposisi suara dua banding satu dalam pemilihan Presieden yang dimenangkan Obama Juni tahun lalu. (war)
WASHINGTON - Kali pertama pengadilan tertinggi Amerika Serikat akan dipimpin oleh keturunan Hispanic. Keputusan itu diambil setelah Sonia Sotomayor,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta Ikut Nobar Laga Indonesia vs Jepang
- KBRI Dili Gelar Nobar Laga Timnas Indonesia vs Jepang
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29