AS Rancang Aturan Cegah Konflik Rebutan Areal Pertambangan di Bulan

jpnn.com, WASHINGTON - Di tengah kerepotan mengatasi ganasnya COVID-19, Pemerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump menyusun landasan hukum untuk kegiatan penambangan di bulan melalui perjanjian internasional yang dinamakan "Artemis Accord" (Pakta Artemis).
Sejumlah narasumber yang mengetahui isu tersebut menyebutkan, perjanjian usulan AS itu akan jadi upaya terbaru Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menggalang dukungan guna mewujudkan rencana menempatkan manusia dan stasiun ruang angkasa di bulan pada beberapa dasawarsa mendatang.
Langkah itu turut menunjukkan pesan NASA mulai memainkan peran aktif menerapkan kebijakan luar negeri AS.
Walaupun demikian, draf resmi buatan AS itu belum dibagikan ke negara-negara mitra.
Pemerintahan Trump dan negara dengan aktivitas luar angkasa lainnya menempatkan bulan sebagai salah satu aset strategis.
Bulan dianggap memiliki nilai penelitian jangka panjang yang dapat mewujudkan misi masa depan di Planet Mars.
Walaupun demikian, misi yang diatur hukum luar angkasa internasional itu dinilai mulai kehilangan popularitasnya.
"The Artemis Accord", perjanjian internasional yang meminjam nama misi ke bulan NASA, mengusulkan penetapan "zona aman" yang mengelilingi bulan di masa depan.
Pemerintah Amerika Serikat di bawah pimpinan Presiden Donald Trump menyiapkan aturan mencegah konflik antarnegara yang punya pertambangan di bulan.
- Polda Riau Sikat Penjahat Lingkungan, Selamatkan Rp 221 Miliar Kerugian Negara
- Mimpi Berkuasa Lagi, Donald Trump versi Amerika Selatan Malah Terjerat Kasus Kudeta
- Bos Freeport Sebut Smart Mining Lebih Aman & Produktif
- Luhut Sebut Kebijakan Donald Trump Bisa jadi Peluang Indonesia
- Karambol Madinah
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Sembilan Tewas karena Banjir di Amerika Serikat