AS Resmi Izinkan Gay jadi Tentara
Kamis, 23 Desember 2010 – 04:44 WIB
WASHINGTON - Militer Amerika Serikat (AS) resmi membuka diri terhadap kaum liyan. Kemarin (22/12), Presiden Barack Obama meneken rancangan undang-undang (RUU) yang berisi pencabutan larangan bagi gay dan lesbian masuk militer. Dengan dibubuhkannya tanda-tangan pemimpin 49 tahun itu, RUU resmi menjadi UU. Meski pengesahan UU tersebut menuai reaksi positif, Pentagon menyatakan bahwa aturan baru itu tidak bisa langsung diterapkan. Menurut seorang pejabat Departemen Pertahanan AS, militer harus melakukan penyesuaian internal terhadap UU baru tersebut sebelum menerbitkan petunjuk pelaksanaan. Iru berarti para petinggi militer harus duduk satu meja terlebih dahulu untuk berunding.
Kali pertama kaum gay dan lesbian bisa mengabdikan diri mereka pada militer Negeri Paman Sam, khususnya Angkatan Darat (AD), dengan terbuka. Kemarin sejumlah aktivis gay dan Partai Demokrat menyaksikan langsung penandatanganan bersejarah tersebut. Gedung Putih pun sengaja menyewa auditorium berukuran besar di Kantor Departemen Dalam Negeri.
Baca Juga:
"Harinya sudah tiba!" seru Mike Almy sebagaimana dikutip Associated Press. Pria berpangkat mayor Angkatan Udara (AU) itu dipecat empat tahun lalu setelah perbedaan orientasinya terbongkar. Dia menyambut baik pengesahan UU yang menandai berakhirnya kebijakan DADT alias Don"t Ask, Don"t Tell (jangan bertanya, jangan katakan) itu. Kini dia dan kaumnya bisa kembali bergabung dengan militer. Kali ini tanpa harus menyembunyikan identitas mereka.
Baca Juga:
WASHINGTON - Militer Amerika Serikat (AS) resmi membuka diri terhadap kaum liyan. Kemarin (22/12), Presiden Barack Obama meneken rancangan undang-undang
BERITA TERKAIT
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Presiden Prabowo Mengungkapkan Kerinduannya