AS Resmi Izinkan Gay jadi Tentara
Kamis, 23 Desember 2010 – 04:44 WIB
Kebijakan DADT, lanjut dia, baru bisa benar-benar dicabut setelah para petinggi militer mencapai kesepakatan dengan parlemen terkait penerapan UU tersebut. Salah satu di antaranya, soal penempatan personel militer yang gay di barak. Apakah kaum gay akan tetap ditempatkan di barak laki-laki dan kaum lesbian di barak perempuan, atau ada kebijakan lain.
Baca Juga:
Konon, pematangan UU yang kemarin diteken Obama itu akan memakan waktu beberapa bulan. Namun, kaum gay dan lesbian bisa sesegera mungkin mendatangi pusat-pusat rekrutmen militer untuk mencatatkan diri sebagai kadet. "Yang jelas, UU baru ini tidak akan memengaruhi kebijakan militer AS di Afghanistan," ujar pejabat yang merahasiakan identitasnya tersebut.
Bagi Obama, pengesahan RUU pencabutan DADT menjadi UU itu menjadi prestasi tersendiri. Kemarin dia menepati janjinya kepada rakyat. Pada kampanye 2008 dan pidato kenegaraan lalu, presiden ke-44 AS itu berjanji akan mencabut larangan bagi kaum liyan untuk mengabdi pada militer. "Saya akan beker jasama dengan Kongres, mencabut kebijakan diskriminatif itu," ujarnya waktu itu.
Kebijakan DADT diterapkan sekitar 17 tahun lalu saat Bill Clinton menjabat presiden. Sejak 1993, tidak kurang dari 13.500 personel militer dipecat karena kedapatan sebagai gay atau lesbian. Sejak saat itu, para aktivis HAM "khususnya para pembela hak kaum gay dan lesbian" tak pernah berhenti memprotes kebijakan yang diklaim diskriminatif tersebut. (hep/c4/dos)
WASHINGTON - Militer Amerika Serikat (AS) resmi membuka diri terhadap kaum liyan. Kemarin (22/12), Presiden Barack Obama meneken rancangan undang-undang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Presiden Prabowo Mengungkapkan Kerinduannya