AS Segera Coret Korut dari Daftar Teroris
Sabtu, 11 Oktober 2008 – 11:43 WIB
SEOUL - Gertakan Korea Utara, rupanya, mujarab juga. Khawatir kalau negara tetangga Korea Selatan itu benar-benar bakal kembali mengaktifkan reaktor nuklirnya, Amerika Serikat pun menyetujui permintaan negara komunis tersebut. Yaitu, mencoretnya dari daftar hitam negara yang mensponsori terorisme.
Mengutip seorang diplomat AS, harian Washington Post kemarin (10/10) menulis, pengumuman pencoretan itu paling lambat sudah akan dilakukan pagi ini WIB (11/10). Dengan syarat, Korut setuju memverifikasi aktivitas semua reaktor nuklirnya. Korut, seperti dilaporkan koran yang berbasis di Pyongyang, Chosun Ibo, hampir pasti akan mengangguk setuju terhadap syarat tersebut. "Kalau Korut menolak syarat yang kami ajukan, kami akan mengembalikan mereka ke dalam daftar (negara sponsor terorisme)," kata diplomat yang menjadi sumber Washington Post itu.
Baca Juga:
Dalam negosiasinya dengan enam negara yang dimotori AS pada Juni lalu, Korut sebenarnya sudah setuju menonaktifkan reaktor nuklir dengan iming-iming bantuan makanan dan penghapusan dari daftar negara teroris. AS memang sudah memberikan bantuan makanan yang dijanjikan sejak Juni lalu. Tapi, negeri Paman Sam itu tak kunjung mencoret Korut dari daftar yang antara lain juga dihuni Iran tersebut. Padahal, pencoretan itu bisa membebaskan Korut dari berbagai sanksi ekonomi.
Hal itulah yang membuat Korut berang. Karena itu, sejak Agustus lalu, mereka mulai mengaktifkan Yongbyon. Segel dari IAEA (Badan Energi Atom Internasional) dicabut. Mereka juga melarang perwakilan PBB memantau. Laporan terakhir menyebutkan, Korut bahkan berencana kembali melakukan tes nuklir di tempat yang sama seperti tes yang pertama pada Oktober 2006.
SEOUL - Gertakan Korea Utara, rupanya, mujarab juga. Khawatir kalau negara tetangga Korea Selatan itu benar-benar bakal kembali mengaktifkan reaktor
BERITA TERKAIT
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan